Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Bali Mandara Layani 2.400 Wisatawan Asing

Rumah Sakit Bali Mandara, milik Pemprov Bali, pada 2018 melayani sekitar 2.400 pasien wisatawan mancanegara dan ekspatriat yang tinggal di Bali.
Rumah Sakit Bali Mandara/istimewa
Rumah Sakit Bali Mandara/istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Rumah Sakit Bali Mandara, milik Pemprov Bali, pada 2018 melayani sekitar 2.400 pasien wisatawan mancanegara dan ekspatriat yang tinggal di Bali.

Direktur Rumah Sakit Bali Mandara Gede Bagus Darmayasa mengatakan rata-rata pasien asing menyukai suasana RS yang bersih dan pelayanan yang sangat baik, begitu juga pasien dari wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang tahun lalu tercatat lebih dari 40.000 orang.

“RS ini awalnya dirancang untuk pasien lanjut usia, tetapi berkembang sesuai kebutuhan dan cenderung mengarah ke ‘medical tourism’,” katanya, Senin (29/7/2019).

Menurut Darmasayasa rumah sakit baru beroperasi sekitar 2 tahun ini memiliki berbagai fasilitas medis berstandar internasional yang mendapat apresiasi dari kalangan wisatawan mancanegara.

Ia menyebut salah satunya adalah kamar operasi yang dibangun khusus untuk memberikan kenyamanan pasien saat menjalani tindak bedah atau operasi

Kamar operasi ini ini memiliki dinding kaca atau glasswall dengan berbagai citraan pemandangan alam, pantai, lembah, atau gambar destinasi yang indah dan menyejukkan.

Kata dia kamar operasi ini dilengkapi ‘modular operating theatre’ (MOT) yang pertama di Indonesia yang tidak lagi menakutkan karena pasien lebih rileks ketika menjalani tindakan medis di ruang tersebut.

Sistem tata udara kamar ini menggunakan ‘air handling unit’ (AHU) agar suhu dan kelembaban tetap terjaga, mampu menjaga tekanan udara dan sterilitas kamar operasi dari kontaminasi mikroba maupun partikel.

Rumah Sakit Bali Mandara atau RSBM yang beroperasi sekitar 2 tahun ini memiliki lima kamar operasi dengan spesifikasi dan fasilitas premium tersebut untuk membuat nyaman pasien maupun dokter yang melalukan aktivitas di dalamnya.

Kamar operasi ini dibangun dengan biaya APBD sekitar Rp4,5 miliar per ruang dan kini menjadi salah satu ikon RSBM.

Darmayasa menambahkan rumah sakit rujukan tipe B ini terus berupaya meningkatkan fasilitas dan layanan sesuai perkembangan iptek bidang kesehatan untuk memaksimalkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Bali Sehat (KBS).

Saat ini, RSBM membangun fasilitas layanan pengobatan kanker untuk mengantisipasi kecenderungan permintaan penderita penyakit tersebut yang kian meningkat.

“Biaya untuk bangunan dan peralatan berteknologi mutakhir dianggarkan sekitar Rp100 miliar,” ujarnya. 

Sesuai dengan misinya RS ini akan menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengembangan yang berkesenimabungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, berintegritas, dan memiliki budaya dan etos kerja yang kuat. 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper