Bisnis.com, MATARAM – PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara berhasil meningkatkan penjualan sebesar 5,5% pada kuartal I tahun 2019.
Tercatat pada kuartal I tahun 2018, penjualan listrik sebesar 582 TeraWattHour (TWH) dan meningkat menjadi 615 TWH pada kuartal I tahun 2019.
General Manager PLN UIW NTB, Rudi Purnomoloka menilai peningkatan penggunaan listrik ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi listrik masyarakat meningkat.
“Naiknya penggunaan listrik ini tentu menjadi sinyal positif bahwa ekonomi masyarakat NTB terus tumbuh,” ujar Rudi di Mataram, Jumat (28/7/2019).
Rudi menyebut, selain faktor pertumbuhan ekonomi salah satu faktor yang mendukung peningkatan penjualan listrik ini adalah terus meningkatnya rasio elektrifikasi.
Sepanjang tahun 2018, rasio elektrifikasi NTB telah mengalami pertumbuhan sebesar 10% dari 82% pada 2017 meningkat menjadi 92% di akhir 2018.
"Saat ini tercatat pada akhir kuartal I tahun 2019 rasio elektrifikasi di NTB sudah 95,8%," ujarnya.
Peningkatan rasio elektrifikasi ini didorong dengan adanya program listrik desa (lissa), yaitu dengan melakukan perluasan jaringan listrik ke daerah-daerah terpencil yang belum teraliri listrik, ditambah adanya program pasang baru subsidi untuk daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan Rasio elektrifikasi
“Tahun 2018 juga bisa kita tutup dengan 100% desa di NTB telah terlistriki, setelah Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu di Kabupaten Bima berhasil kami listriki. Saat ini juga kami sedang proses membangun jaringan listrik ke Dusun Punik, Kecamatan Batulanteh, Sumbawa,” tambah Rudi.
Selain itu, adanya inovasi-inovasi yang dilakukan PLN, untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam memperoleh layanan PLN dinilai juga mendorong penjualan listrik.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi NTB, pada tahun 2019, beberapa pembangkit baru yang saat ini sedang dalam proses konstruksi juga akan beroperasi, diantaranya PLTMGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW, PLTU Sumbawa Barat berkapasitas 2x7 MW, serta PLTMG Sumbawa dan PLTMG Bima masing-masing berkapasitas 50 MW.
Penambahan pasokan daya listrik ini diharapkan dapat memberi dukungan pada peningkatan perekonomian masyarakat hingga industri. Selain itu, ketersediaan pasokan daya membuat PLN optimis dapat memenuhi kebutuhan listrik di NTB, baik untuk peningkatan rasio elektrifikasi, maupun untuk mendorong investasi.
“Pasokan listrik kami siapkan. Oleh karena itu, kami mengundang para investor untuk membangun bisnisnya di NTB. Tidak perlu khawatir dengan masalah listrik, PLN akan siapkan berapapun kebutuhannya,” ujar Rudi.