Bisnis.com, MATARAM – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono menyatakan seluas 141,6 hektare kawasan hutan Gunung Rinjani terbakar sejak Minggu (23/6) pukul 17.00 WITA dan masih terjadi hingga Senin.
"Vegetasi terbakar yakni, rumput, alang-alang, bunga edelweiss, bangsal dan pohon cemara gunung," kata Sudiyono, melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Senin (24/6/2019).
Ia menyebutkan lokasi kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Rinjani berada di kawasan hutan Bukit Kondo, di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, dengan tofografi yang sangat terjal.
Sudiyono mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor (Polsek) Sembalun, Komando Rayon Militer(Koramil) Sembalun, Camat Sembalun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Timur, dan BNPB.
Para petugas gabungan juga sudah berhasil melakukan evakuasi sebanyak 18 orang dari dalam kawasan dalam keadaan selamat.
Sebanyak 53 orang tim gabungan terlibat dalam proses pemadaman api dan evakuasi warga. Mereka terdiri atas petugas BTNGR sebanyak 14 orang, masyarakat peduli api 10 orang, kelompok sadar wisata 15 orang, MMP empat orang.
Selain itu, dari Balai KPH Rinjani Timur sebanyak empat orang, tiga anggota Polsek Sembalun, dan tiga orang anggota Koramil Sembalun.
Adapun dalam perkembangan lain, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tenggara (Sultra) berupaya menggaet wisatawan dari Perancis dengan digelarnya forum bisnis bertema “Unlocking Tourism in the Central Sulawesi and West Nusa Tenggara Province of Indonesia” di KBRI Paris, Kamis (20/6).
Pensosbud KBRI Paris Jane Runkat kepada Antara London, Jumat mengatakan, seminar menghadirkan pembicara utama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah
Seminar dihadiri sekitar 100 orang pelaku bisnis pariwisata di Perancis, seperti operator dan agen tur (TO/TA), media masa dan jurnalis di Paris serta dukungan Kantor Patiwisata di Paris VITO Prancis.
Wakil Kepala Perwakilan/Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Paris Agung Kurniadi mengatakan, seminar bertujuan untuk mendukung promosi 10 New Bali Pemerintah Indonesia. “Kita ingin tunjukkan, Indonesia bukan hanya Bali dan Lombok, tapi masih banyak obyek lain yang mengesankan," ujarnya.