Bisnis.com, DENPASAR—Pemprov Bali akan membangun pusat kebudayaan di atas lahan bekas galian C di kawasan Gunaksa, Kabupaten Klungkung.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pemilihan lokasi ini sangat tepat karena Klungkung pernah menjadi pusat peradaban Bali ketika Raja Dalem Waturenggong berkuasa sekitar pertengahan Abad Ke-16.
“Kita berupaya mengembalikan Klungkung menjadi pusat kebudayaan,” katanya, Kamis (11/4/2019).
Menurut Koster lokasi pembangunan pusat kebudayaan ini dipilih di lahan bekas galian C karena tanah negara di kawasan tersebut tidak produktif lagi.
Pembangunan pusat kebudayaan yang bakal dilengkapi dengan fasilitas teknologi modern itu diperkirakan bakal menggunakan lahan seluas 50 hektare.
Ia menyebut telah melakukan pembicaraan dengan Bupati Klungkung tentang rencana proyek pusat kebudayaan yang diharapkan mulai di bangun 2021 mendatang.
Baca Juga
"Kami berharap akhir Juli 2019 ini status lahan sudah selesai,” katanya.
Koster menjelaskan pusat kebudayaan ini berupa gedung multifungsi yang didesain modern dengan mengadopsi kearifan lokal didukung dengan teknologi hidrolik untuk pertunjukan kolosal.
Sebagai pusat kebudayaan, di lokasi ini juga akan didukung dengan museum tematik yang menyajikan berbagai koleksi properti tari, gamelan, usadha, arsitektur , kuliner, kain dan perhiasan tradisional, serta kekayaan budaya Bali lainnya.
Selain pembiayaan dari daerah, lanjut Koster, Pusat Kebudayaan Bali akan didukung anggaran dari pusat yang tersirat dari pernyataan Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat pada Maret lalu.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengatakan total luas lahan eks galian C di Gunaksa mencapai 284 hektare.
Dia akan segera melakukan prosedur pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) lahan yang digunakan untuk pembangunan proyek tersebut.