Bisnis.com, DENPASAR – Penumpang domestik di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai turun 2,1% sejak awal tahun atau periode year to date (ytd) lantaran peningkatan harga tiket pesawat.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali Yanus Suprayogi mengatakan jumlah penurunan penumpang domestik tersebut memang tidak terlalu signifikan. Kondisi penurunanan ini diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang internasional yang naik sebesar 35% pada Januari 2019 dibanding periode sama tahun lalu.
“Sekarang avtur sudah turun, semua berusaha bagaimana pengendalian perekonomian tetap berjalan,” katanya, Sabtu (23/2/2019) dalam perayaan hari jadi ke-55 PT Angkasa Pura I (Persero).
Yanus menjelaskan, hingga saat ini tidak ada pembatalan penerbangan karena naiknya harga tiket pesawat. Hanya saja, jumlah penumpang yang menggunakan layanan penerbangan memang menurun.
Dia sendiri belum berani menyimpulkan lebih lanjut mengenai adanya kerugian dari sisi pendapatan. Kajian tersebut baru akan dilakukan selama satu tahun perkembangan lalu lintas penumpang.
“Sudah barang tentu ada penurunan, kita kan Rencana Kerja Anggaran (RTA) mungkin sekarang kita rugi, bulan depan kita untung,” katanya.
Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada tahun ini menarget 24,7 juta penumpang atau berkontribusi sebanyak 24,4% penumpang dari total target seluruh bandara di Indonesia yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero). Adapun target tersebut merupakan puncak dari kapasitas Bandara pada skala nyaman.
Pada 2023 nanti, target nantinya akan meningkat menjadi 37,6 juta penumpang. Sebagai upaya menuju target 2023 tersebut, pada tahun ini pihaknya melakukan kajian awal untuk pengembangan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai pada sisi terminal, runway, taxiway, apron, dan sisi darat.