Bisnis.com, DENPASAR - Pemkot Denpasar mendorong 33 pasar desa yang telah direvitalisasi dapat meningkatkan daya saing.
Kabid Pemberdayaan dan Keswadayaan Masyarakat DPMD Kota Denpasar Ni Made Puspita Sari mengatakan penguatan pasar rakyat tidak hanya sebatas pada program revitalisasi, tetapi dilanjutkan dengan pemahaman bagi para pengelola, pedagang dan pembeli.
“Kegiatan monitoring dan evaluasi kami lakukan untuk memaksimalkan tata kelola pasar sebagai wujud pengembangan lembaga ekonomi pedesaan,” kata Puspita, Senin (11/2/2019).
Monitoring dan evaluasi menyasar 30 pasar desa di Kota Denpasar berlangsung 11-22 Februari 2019 yang diawali dari Pasar Desa Abiantegal, Desa Duh Puri Kauh, Pasar Desa Tegal Harum, Desa Tegal Harum, dan Pasar Desa Pakraman Padangsambian, Kelurahan Padangsambian.
Menurut Puspita kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penguatan fungsi pasar desa sebagai pendukung sektor ekonomi kerakyatan yang memiliki daya saing. Selain itu, juga dilakukan pemberdayaan bersama untuk meningkatkan pemahaman bersama antara pengelola dan pedagang pasar yang mengarah kepada konsep pasar rakyat yang ramah, segar, dan tepercaya.
Keterlibatan tim monitoring dan evaluasi diharapkan mampu memberikan masukan dari berbagai sisi peningkatan pasar tradisional, mulai kebersihan dan lingkungan hingga pengawasan kesehatan daging dan bahan pangan mengandung bahan berbahaya.
Kegiatan ini juga disinergikan dengan sosialisasi Peraturan Wali Kota Denpasar No. 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, yang bertujuan untuk menjaga lingkungan dari limbah yang sulit terurai tersebut.