Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Pemerintah Daerah di Bali 100% Bakal Berbasis Elektronik

Bali mengejar realisasi elektronifikasi 100% pada segala macam transaksi pemerintahan daerah di Pulau Dewata untuk menciptakan transparansi hingga efisiensi rupiah.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, DENPASAR – Bali mengejar realisasi elektronifikasi 100% pada segala macam transaksi pemerintahan daerah di Pulau Dewata untuk menciptakan transparansi hingga efisiensi rupiah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Causa Iman Karana mengatakan Pulau Dewata diharapkan mampu menjadi pilot project untuk rencana elektronifikasi pada transaksi di pemerintahan. Apalagi, Bali sebelumnya telah berhasil merealisasi elektronifikasi tol pada 1 Oktober 2017 lalu.

Menurutnya, elektronifikasi transaksi ini akan menguntungkan pemerintah daerah karena akan menciptakan efisiensi rupiah dengan menekan biaya pengelolaan uang dan cash handling. Selain juga, tidak perlu membawa uang tunai, meningkatkan akses masyarakat lebih luas, transparansi transaksi, dan dan perencanaan ekonomi lebih kuat.

“Bali sebagai masyarakat internasional tentu kita harus mengenalkan elektronifikasi,” katanya, Senin (11/2/2019).

Asisten III Setda Provinsi Bali I Wayan Suarjana mengatakan transaksi keuangan yang sudah dilakukan secara non tunai pada pemerintahan lebih didominasi pada belanja daerah. Kegiatan transaksi belanja daerah tersebut mulai dari belanja pegawai, belanja modal, belanja subsidi, belanja bantuan sosial, hingga belanja bantuan keuangan.

Sementara, penerimaan pemerintah daerah yang sudah dilakukan secara non tunai yakni e-retribusi parkir di Tabanan dan Gianyar, dan e-retribusi pasar Mangupura.

“Kita masih perlu melakukan penyempurnaan, kita mendorong agar seluruhnya nontunai karena keuntungannya aman dan nyaman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper