Bisnis.com, DENPASAR – Gunung Agung dipastikan tidak akan mengalami erupsi dengan skala besar dan hanya mengalami letusan minor dalam waktu dekat ini.
Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana memastikan hal tersebut berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama ini. Adapun Gunung Agung sejak tahun lalu hanya mengalami erupsi dengan skala kecil.
Dia memerinci, Gunung Agung sempat beristirahat dalam waktu kurang lebih lima bulan setelah mengalami erupsi pada 27 Juli 2018. Erupsi sempat terhenti kemudian terjadi lagi pada Desember 2018 dengan skala yang masih kecil.
Kejadian erupsi skala kecil tersebut kembali terulang pada Januari dan Februari 2019. Seperti pada pada Jumat (8/2/2019) pukul 00:12 WITA dengan tinggi kolom abu yang tidak teramati.
“Sampai saat ini indikasi erupsi besar belum teramati dan dalam relatif sama dengan sebelumnya,” kata Devy kepada Bisnis, Jumat (8/2/2019).
Menurut Devy, kondisi Gunung Agung yang mengalami erupsi skala kecil bukanlah suatu hal aneh. Jika ditelusuri, ritme erupsi Gunung Agung memang berlangsung lama dengan erupsi yang terjadi sesekali. Hal tersebut terjadi karena akumulasi fluida magmatik yang lajunya tidak tetap, terkadang cepat dan jarang.
“Jika lajunya cepat erupsinya sering dan kalau lajunya lambat erupsinya jadi lebih jarang,” kata Devy.
Hingga saat ini Gunung Agung masih berada pada Status Level III atau Siaga. Masyarakat di sekitar Gunung Agung tetap diminta agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.