Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Libur Imlek: Balingkang Kintamani Festival Incar 2.000 Wisatawan China

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Agung Partha optimistis Balingkang Kintamani Festival 2019 akan kedatangan 1.500 sampai 2.000 wisatawan China.
Tahun Baru China/youtube
Tahun Baru China/youtube

Bisnis.com, DENPASAR – Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Agung Partha optimistis Balingkang Kintamani Festival 2019 akan kedatangan 1.500 sampai 2.000 wisatawan China.

Adapun Balingkang Kintamani Festival 2019 pertama kali diadakan pada tahun ini yang khusus ditujukan merayakan Imlek bagi wisatawan China. Balingkang Kintamani Festival 2019 merupakan inisiasi Pemerintah Bali bersama Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali dengan pembiayaan swadaya dari masing-masing pelaku usaha.

Balingkang Kintamani Festival 2019 akan menampilkan kisah romansa antara penguasa Bali Kuno Sri Jayapangus dengan Permaisuri Kang Cing Wie dari China dan Dewi Danu yang merupakan putri dari penguasa Danau Batur.

Festival akan diadakan pada 6 Februari 2019 atau satu hari setelah perayaan Imlek. Wisatawan China yang ikut serta akan diajak untuk melihat situs sejarah di Kintamani. Kemudian, mengikuti festival dan menikmati makan siang. Setidaknya ada 500 peserta yang akan tampil dalam festival ini. Seluruh lokasi festival juga dipenuhi dengan hiasan imlek seperti lampion.

Hingga, Rabu (30/1/2019) sudah ada sekitar 800 wisatawan China yang sudah mendaftar. Dia optimistis, jumlahnya akan sampai 2.000 wisatawan pada saat perayaan nanti. 

“Kita menyiapkan semuanya sampai duwe [benda pusaka] di Batur juga diturunkan hingga kita memperlihatkan fragmen Kang Cing Wie [Permaisuri dari China yang menikah dengan Raja Bali Kuno bernama Sri Jayapangus],” katanya, Rabu (30/1/2019).

Setelah gelaran ini sukses, rencana Kintamani juga akan dijadikan sebagai daerah romantis di Bali yang dapat menarik kunjungan wisata.  

Menurutnya, Festival ini akan menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan China yang berlibur ke Bali. Sejauh ini wisatawan China hanya menikmati wisata alam dan belum mengenal jauh kebudayaan Bali. Padahal, akulturasi budaya antara Bali dan China telah berlangsung sejak zaman dahulu yang dibuktikan dari adanya situs Kerajaan Balingkang di Pulau Dewata.

Festival ini juga akan menyediakan pemandu wisata berbahasa mandarin untuk mengokumunikasikan inti cerita kepada para wisatawan. Mass Media asal China yakni WeChat dan Wibo juga akan digunakan untuk memplukasikan dan menyiarkan kesuksesan festival ini.

“Karakteristi wisatawan asal China yang banyak mengandalkan rekomendasi dari keluarga dan kerabat serta ulasan social media saat memilih sebuah destinasi untuk berlibur, diperlukan startegi publikasi yang tepat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper