Bisnis.com, DENPASAR — Gunung Agung mengalami erupsi pada Kamis (10/1/2019) malam pukul 19.55 WITA dengan mengeluarkan abu mengarah ke barat laut setinggi 5.400 meter di atas permukaan laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi kurang lebih 4 menit 26 detik.
Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana mengatakan lontaran material yang keluar dari erupsi ini hanya berupa kerikil, abu, dan pasir. Tidak ada temuan wilayah penduduk yang teraliri lava. Hanya dua desa yakni Ban dan Dukuh yang mengalami hujan abu.
Dalam pantauan lapangan, kolom abu tidak teramati karena kondisi berkabut. Namun, Abu sendiri teramati dalam citra satelit BMKG mengarah ke wilayah barat laut dengan ketinggian 5.400 meter di atas permukaan laut atau sekitar 2.400 meter dari kawah.
Menurutnya, erupsi ini masih tergolong kecil sebab ketinggian kolom kemungkinan masih di sekitar 1.000 sampai 1.500 meter. Letusan seperti ini sebelumnya terjadi pada 30 Desember 2018 lalu.
"Jadi ini masih kecil, ketinggian kolom erupsi paling tinggu terjadi pada November 2017 lalu dengan ketinggian sekitar 7.000 meter di atas permukaan laut atau 4.000 sampai 5.000 meter dari kawah," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/1/2019).
Devy mengatakan saat ini Gunung Agung berstatus siaga. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki diminta agar tidak berada ataupun melakukan pendakian dalam radius empat kilometer dari Kawah Puncak Gunung Agung.
"Sekarang kondisi berkabut dengan ketinggian kolom abu yang tidak teramati," katanya.