Bisnis.com, LOMBOK UTARA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyanggupi membantu program percepatan pembangunan rumah tahan gempa di Lombok.
Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roslani menyebut penunjukan dari pemerintah kepada Kadin baru ditetapkan pekan lalu. Program pembangunan ini sedianya akan dikoordinasikan oleh Kadin Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kadin Jawa Barat (Jabar).
"Bentuk rumah tahan gempa ini baru disetujui pekan lalu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Setelah itu, baru kami bisa bergerak cepat. Dengan tipe rumah yang kami bangun ini, dalam 1 hari bisa bangun 20 rumah," ujarnya di Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (12/12/2018).
Ukuran rumah yang dibangun berukuran 6x6 meter persegi, yang merupakan ukuran standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Rosan, pihaknya melalui Kadin Bidang Properti telah memfokuskan untuk membuat rumah yang layak huni tetapi juga aman terutama dalam kondisi gempa.
Selain melakukan pembangunan fisik, pemerintah juga meminta Kadin untuk turut membantu merumuskan strategi pemulihan ekonomi pascagempa.
Strategi tersebut akan disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masyarakat setempat. Hal ini untuk mempermudah dan mempercepat proses pemulihan.
"Kami akan melihat sesuai dengan yang ada di masyarakat, keahlian apa yang dimiliki masyarakat, seperti pertanian dan perkebunan. Apa yang mereka sudah biasa kerjakan sehingga tidak perlu lagi proses belajar atau pembinaan," terang Rosan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih menyatakan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah terdampak gempa sudah mulai pulih.
"Banyak sekali yang terdampak, tetapi mereka sudah mulai berproduksi kembali. Walaupun dalam kondisi yang serba seadanya," ungkapnya.
Guna mendukung para pelaku UMKM, Eva menyebut pihaknya telah mengajak mereka untuk aktif terlibat dalam promosi yang disediakan oleh pemerintah daerah, salah satunya melalui kegiatan pameran produk di NTB Expo.