Bisnis.com, DENPASAR – Sumber dana murah perbankan umum konvensional di Bali semakin membengkak karena meningkatnya rekening di pos tabungan.
OJK Regional 8 Bali Nusra mencatat total DPK perbankan umum konvensional di Bali mencapai Rp93,56 triliun atau tumbuh 9,26% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp86,62triliun. Dari jumlah tersebut, penempatan di tabungan mencapai Rp45,9 triliun atau 49% dari total DPK bank umum konvensional.
Adapun penempatan di deposito senilai Rp31,18 triliun atau 33,3% dari total DPK bank umum konvensional. Persentasi DPK dari tabungan itu lebih besar jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu hanya 46,3% dari total DPK bank umum.
Direktur OJK Regional 8 Bali Nusra Rohman Pamungkas menjelaskan semakin besarnya dana di rekening tabungan karena masyarakat menilai suku bunga masih menjanjikan. Selain itu, tekana terhadap IHSG mendorong pemilik dana menempatkan di tabungan.
"Ini terjadi karena suku bunga dinaikkan, sehingga pemilik dana memilih penempatan di bank. Sudah lazim terjadi kalau di bank suku bunganya menjanjikan akan ditaruh di tabungan," jelasnya, Selasa (11/12/2018).
Lebih lanjut ditegaskan perbankan di Bali masih menjanjikan pada saat ini. Walaupun ada tekanan berupa kredit bermasalah masih terus membesar. Hingga periode akhir September 2018, tingkat NPL mencapai 3,78%.
Menurutnya, angka ini sudah mendekati level batas aman 5%. Karena itu pihaknya mengimbau pengelola bank agar berhati-hati dalam menyalurkan kredit serta melakukan mitigasi.