Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Wisata Gianyar Naik Drastis, Ini Imbas ke Biro Wisata

Asosiasi Biro Perjalanan Wisata di Bali memprediksi akan ada penurunan profit 2% hingga 3% lantaran kenaikan tarif masuk sejumlah objek wisata.
Wisatawan menikmati pemandangan pedesaan sawah berundak (terasering) di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, Senin (1/10)./Antara-Fikri Yusuf
Wisatawan menikmati pemandangan pedesaan sawah berundak (terasering) di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, Senin (1/10)./Antara-Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR – Asosiasi Biro Perjalanan Wisata di Bali memprediksi akan ada penurunan profit 2% hingga 3% lantaran kenaikan tarif masuk sejumlah objek wisata.

Berdasarkan data yang diterima Bisnis, sejumlah objek wisata di Gianyar melakukan kenaikan tarif masuk hingga 233% untuk menyesuaikan dengan potensi ekonomi saat ini.

Adapun objek wisata yang mengalami kenaikan tarif tersebut yakni Tirta Empul, Goa Gajah, Gunung Kawi Tampak Siring, Gunung Kawi Sebatu, Yeh Pulu, Alam Sidan, dan Candi Tebing Tegalinggih.

Saat ini pada ketujuh objek wisata tersebut, wisatawan mancanegara (wisman) dikenai tarif masuk sebesar Rp30.000 hingga Rp50.000 per orang. Dulunya, tiket masuk hanya sebesar Rp15.000 per orang untuk wisman.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali I Ketut Ardana mengatakan sah-sah saja jika tiket masuk suatu objek wisata mengalami kenaikan. Hanya saja, kenaikan ini terjadi ketika menjelang akhir tahun sedangkan seluruh objek wisata tersebut telah terjual sebelumnya.

Biro perjalanan wisata pun tidak mungkin akan menaikkan tarif menyusul kenaikan biaya masuk sejumlah objek wisata tersebut.

“Kontrak kerja dengan anggota dan partner di luar negeri kan biasa berlaku satu tahun dan harga-harga itu [kenaikan tarif] sudah berjalan sekarang,” katanya, Jumat (16/11/2018).

Kata dia, pihak pengelola objek wisata bersama pemerintah daerah seharusnya mensosialisasikan kenaikan tarif tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Kepala Dinas Pariwisata Gianyar Anak Agung Bagus Ari Brahmanta mengatakan sejak 2010, objek wisata tersebut tidak melakukan kenaikan tarif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler