Bisnis.com, GIANYAR—Badan Ekonomi Kreatif Indonesia menggelar Bekraf Digital Enterpreneurship yang diikuti 175 pelaku ekonomi kreatif di Gianyar untuk meningkatkan pemahaman terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Advisor Bidang Administrasi dan Manajemen Bekraf Mesdin Kornelis Simarmata mengatakan kesadaran wirausaha muda terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital ini perlu ditingkatkan.
“Selain itu pengetahuan akan tren perkembangan teknologi dan pasar ekonomi kreatif perlu diketahui para pelaku UKM," katanya, Jumat (26/10/2018).
Menurut Mesdin pada saat ini dunia digital mampu meningkatkan aktivitas usaha serta omzet pelaku UKM. Para pelaku usaha perlu familiar dan terampil menggunakan perangkat yang mendukung aktivitas digital tersebut.
Ia menjelaskan Bekraf bertugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif.
Bidang kreatif yang dimaksud adalah aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.
Kata dia Bekraf juga membangun ekosistem kewirausahaan digital yang akan mendorong tumbuh dan berkembangnya ekonomi kreatif di Indonesia, seperti yang dilakukan kali ini di Gianyar.
“Penghasilan dari internet itu sebuah kenyataan, sudah banyak orang yang berhasil meggunakan sarana internet untuk transaksi jual beli. Kuncinya adalah manajemen distribusi dan promosi,” papar Mesdin.
Pelatihan ini diisi sejumlah narasumber di antarnya pendiri Aksi Nusantara Firstman Marpaung yang memberikan workshop digital.
Ia menguraikan tentang 'mindset e-commerce' yakni pada era kreatif ini produk yang sudah ketinggalan zaman harus berevolusi, bersintesis, dan reaplikasi agar bisa sesuai dengan permintaan pasar.
Selanjutnya produk tersebut dikomunikasikan dengan memanfatakan teknologi informasi dna komunkasi, di antaranya memanfaatkan aplikasi dan media digital yang mampu menjangkau pasar lebih luas.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Anak Agung Bagus Ari Brahmanta mengatakan Gianyar sudah ikut uji petik dari Bekraf dan siap menggulirkan potensi ke khalayak luas.
Ia menyebut presentasi kuliner, kriya, kerajinan perak dan kayu serta seni pertunjukan warisan leluhur bisa dikembangkan dan dikemas lebih baik untuk menarik minat wisatawan mancanegara dan pasar internasional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Bali Putu Astawa mengatakan entrepreneurship digital pada era globalisasi ekonomi merupakan upaya meningkatkan potensi dan pemasaran produk industri di Bali.
Kata dia Peluang pasar digital ini sangat besar karena semakin banyaknya pengguna smartphone dan ketepatan dalam menangkap peluang pemasaran.
“Globalisasi juga harus menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan, tidak merusak budaya dan tatanan masyarakat,” katanya.