Bisnis.com, DENPASAR—Anggota Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi atau Hiswana Migas diajak merambah bisnis energi sesuai dengan tuntutan zaman.
General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Ibnu Chouldum mengatakan lompatan teknologi seperti halnya mobil listrik membukakan bisnis baru yang tak kalah menarik.
"Teman-teman Hiswana Migas harus segera mengubah pola pikir untuk masuk pula ke bisnis energi yang juga sangat menjanjikan,” katanya di sela-sela Muscab Hiswana Migas Bali, Kamis (25/10/2018).
Ibnu mengatakan belum di sejumlah wilayah akan dikembangkan mobil listrik sesuai dengan keinginan Pemprov Bali untuk menjadikan destinasi wisata yang hijau dan ramah lingkungan.
Ia menyebut sudah ada permintaan kepada Pertamina untuk menyediakan baterai dan stasiun pengisian bahan bakar listrik (SPBBL).
Tentang penyediaan minyak dan gas saat ini, Ibnu mengingatkan para anggota Hiswana Migas jangan hanya fokus menjual produk migas bersubsidi yang akan membebani negara.
Baca Juga
“Mari tingkatkan kapasitas untuk menjual produk dalam kompetisi murni, apakah LNG dan bentuk lainnya, asalkan jangan berkompetisi yang bersubsidi saja," katanya.
Tentang kebutuhan minyak dan gas bumi di destinasi wisata Bali tumbuh berkisar 7%-10%, sedangkan avtur 10%-15%.
Kata dia Pertamina selalu siap dengan tambahan pasokan pada saat ada acara khusus di Bali, seperti saat Pertemuan Tahunan IMF-World bank Group belum lama ini.
“Pertamina bersama kepanjangan tangan, Hiswana Migas, selalu menjaga pasokan aman dan terpenuhi,” katanya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Bali Dewa Putu Sunarta mewakili Gubernur Bali mengatakan Hiswana Migas selaku organisasi pengusaha di bidang migas diharapkan jangan hanya bermain di hilir dan menghitung profit.
Ia berharap Hiswana Migas berpartisipasi aktif membantu tata kelola niaga yang tepat dan konservasi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca serta mendorong pemanfaatan energi bersih dan energi terbarukan.
