Bisnis.com, KUTA, Bali – Monumen Bom Bali kini tampak lebih semarak dengan kolam air mancur dan lampu hias.
Sebelumnya, Monumen Bom Bali memang memiliki kolam air mancur namun tidak setinggi seperti yang direnovasi kali ini. Kolam juga dihiasi lampu bawah air yang akan menyala ketika malam hari. Selain itu, di sisi kanan dan kiri juga dipasangi lampu hias.
Bisa ditebak, ketika malam tiba, Monumen Bom Bali akan lebih berwarna.
Pantauan Bisnis di lapangan, Monumen Bom Bali sejak Jumat (12/10/2018) pagi hingga siang telah ramai pengunjung. Sejumlah pejabat besar telah hadir memberikan bunga dan memanjatkan doa seperti Menteri Keuangan Utama Australia, Dubes Inggris untuk Indonesia, hingga Konsulat Jenderal Jepang di Bali.
Beberapa kerabat keluarga korban juga hadir untuk memberikan bunga dan doa. Selain itu, sejumlah wisatawan yang lewat juga memanfaatkan momen ini untuk berfoto.
Sekretaris Yayasan Isana Dewata, yang menaungi janda dan anak korban bom bali, Tiolina Martau mengatakan bangga kini Monumen Bom Bali tampak lebih semarak. Apalagi, sejumlah pejabat tinggi seperti Menteri Keuangan Utama Australia dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timot Leste, dan Asean juga menyempatkan hadir ke monumen di sela-sela kesibukan mereka dalam Annual Meetings IMF-WB 2018.
"Dengan adanya kegiatan ini monumen jadi lebih terlihat di mata dunia, dan kita harapkan pemerintah kita supaya tetap mau memperhatikan ini," katanya, Jumat (12/10/2018).
Kata dia, biasanya setiap tahun, monumen ini akan dipenuhi dengan pengunjung, mulai dari wisatawan hingga kerabat korban.
Rencananya, pada Jumat (12/10/2018) sore, Konsulat Jenderal Australia di Balj dan Gubernur Bali akan hadir untuk memperingati 16 tahun Bom Bali. Peringatan akan dilakukan dengan menerbangkan 16 burung dara.
"Karena kita tahun ini 16 tahun akan menerbangkan burung merpati 16 banyaknya," katanya.
Korban Bom Bali Ngesti Budi Rahayu juga mendatangi monumen tersebut. Dia mengharapkan setelah 16 tahun kejadian ini berlalu, tidak ada lagi peristiwa serupa terjadi.
Dia menuturkan, karena kejadian tersebut, dia harus melakukan operasi hingga beberapa kali hingga di Australia.
"Mudah-mudahan lebih baik lagi negaranya, Bali tidak ada teroris lagi," katanya.