Bisnis.com, MANGUPURA--Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan saran kepada manajemen Garuda Wisnu Kencana untuk menurunkan harga tiket masuk sebagai bagian dari strategi harga.
Menurutnya, jika harga tiket lebih murah dari akan berkorelasi positif terhadap pengeluaran wisatawan yang berkunjung ke Garuda Wisnu Kencana (GWK). Dia menekankan dalam ilmu pemasaran, menarik lebih banyak pengunjung sangat penting.
"Kalau entry fee lebih murah, tentu spending bisa lebih besar," ujarnya di sela-sela peresmian GWK di Ungasan, Sabtu (22/9/2018).
Arief menyatakan dalam banyak bisnis, pendapatan dari tiket masuk paling kecil kontribusinya sedangkan terbanyak adalah penggunaan. Dia menekanma dalam bisnis operator sudah ada buktinya terkait penjualan kartu perdana.
Harganya hanya Rp2.000 per kartu tetapi penggunanya bisa nenghabiskan hingga Rp50.000. Arief menganalogikan jangan sampai orang berpindah kartu karena lebih mahal harganya. Dengan status sebagai pusat kebudayaan dunia seharusnya soal tiket bisa dipertimbangkan.
"Kalau disini jadi pusat kebudayaan orang ingat budaya Bali akan banyak datang ke sini. Kalau sudah begitu top of mind orang ke sini. Kalau sudah ada crowd akan mudah mengkapitalisasi," jelas doktor ilmu pemasaran ini.
Dia menegaskan begitu sudah banyak datang, bisa disikapi dengan menyediakan berbagai macam kuliner, fesyen hingga kerajinan. Arief mengatakan taktik itu seperti mengundang banyak orang ke GWK agar lebih banyak mengeluarkan pendapatan.
Adapun soal harga tiket yang ideal dia menyarankan menyesuaikan dengan nilai pecahan rupiah. Saat ini harga tiket masuk orang Indonesia Rp80.000 per orang (dewasa) dan Rp60.000 per orang (anak-anak) sedangkan wisman Rp125.000 per orang dan Rp150.000 per orang.
"Saya yakin sekali usage lebih tinggi daripada joining fee. Banyak sekali kasus orang turunkan fee orang masuk lebih besar," jelasnya.