Bisnis.com, KUTA -- Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB Budi Septiani mengatakan penyaluran bantuan kepada pengungsi gempa Lombok saat ini dilakukan melalui pendampingan Organisasi Perangkat Daerah. Untuk meningkatkan efisiensi, OPD melakukan pendampingan secara langsung ke 89 desa terdampak.
Dia mengakui, selama ini posko bantuan untuk penyaluran kebutuhan pengungsi tidak bekerja maksimal. Apalagi, banyak muncul informasi hoax mengenai penyaluran bantuan tersebut. Hoax tersebut terkait tidak adanya transparansi penyaluran bantuan kepada pengungsi.
Menurutnya, kurangnya sumber daya manusia (SDM) menjadi kendala terbesar dalam penyaluran bantuan dari posko ke masing-masing pengungsi. Sehingga, dengan keterlibatan dan pendampingan langsung OPD, bantuan tersebut dapat tersalurkan lebih cepat.
"Saat ini sudah ada SK Gubernur yang melibatkan seluruh OPD untuk mendampingi 89 desa terdampak, kami meminta seluruh OPD untuk mengambil bantuan ke Dinas Ketahanan Pangan, ini lebih efektif," katanya, Kamis (6/9/2018).
Menurutnya, saat ini sudah ada Rp10 miliar bantuan dari Kementerian Pertanian yang dia terima. Bantuan tersebut pun sudah tersalurkan kepada pengungsi.
Setidaknya ada 417.000 masyarakat terdampak gempa Lombok dengan hampir 85% bangunan hancur. Saat ini, Lombok pun sedang melakukan pemulihan pascaterdampak gempa.
"Seluruh mitra pertanian juga sudah menyalurkan bantuannya, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya," kata Budi.