Bisnis.com, DENPASAR – Kapolda Bali Irjen (pol) Petrus Reinhard Golose memastikan penyelenggaran Sanur Village Festival 2018 jauh dari kriminalitas terutama penggunaan narkotika.
Menurutnya, saat ini 60% tahanan di Bali merupakan yang tersandung masalah narkotika. Dia mengharapkan, nantinya gelaran Sanur Village Festival 2018 tidak menjadi ajang penggunaan obat-obatan terlarang tersebut. Bahkan, Desa Sanur diminta menjadi pelopor yang mendeklrasikan kawasan bersih dari narkotika.
Dia pun memastikan dengan pengamanan yang cukup ketat, gelaran Sanur Village Festival 2018 akan jauh dari tindakan kriminal utamanya penggunaan narkotika.
“Thailand rusak pada tahun 2000-an karena drug dealer, walaupun ini acara pariwisata [Sanur Village Festival 2018] kalau ada yang berani melalukan itu [memakai narkotika] saya minta asingkan dari desa,” katanya, Kamis (23/8/2018) malam saat Pembukaan Sanur Village Festival 2018.
Kata dia, nantinya masing-masing desa adat di Bali akan diajak untuk mendeklarasikan wilayah anti narkotika. Pihak kepolisian pun meminta desa adat langsung memberikan sanksi ke pengguna narkotika tersebut dengan melakukan pengasingan.
“Asingkan dia dari desa adat sehingga bisa mengurangi penggunaan narkotika,” katanya.
Sementara, Sanur Village Festival merupakan perhelatan yang telah mendunia dengan masuk sebagai 10 besar festival terbaik di Indonesia versi Kementerian Pariwisata. Selain itu, tidak seperti event biasanya, Sanur Village Festival menawarkan beragam kegiatan tidak hanya entertainment, tetapi juga budaya, olahraga, kuliner, hingga persoalan lingkungan.
Ketua Umum Sanur Village Festival 2018 IB Gede Sidharta Putra bahkan menarget transkasi selama acara akan lebih tinggi 30% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp7 miliar menjadi Rp10 miliar. Selain itu, meningkatnya transaksi juga diikuti dengan peningkatan target pengunjung sebanyak 10% dari tahun lalu menjadi 110.000 orang.