Bisnis.com, DENPASAR—Garuda Wisnu Kencana Cultural Park diusulkan menjadi markas bagi World Cultural Forum sebagaimana Davos di Swiss merupakan tuan rumah World Economic Forum.
Status tersebut akan membuat patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak bisa diklaim siapapun selain pemerintah Indonesia. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menuturkan ada beberapa negara yang produk patungnya mirip GWK.
“Kalau itu bisa terwujud dan saya yakin terwujud saya kira dunia tidak kemana-kemana. Davos yang isinya kecamatan kecil tapi bisa sangat berpengaruh,” jelasnya saat syukuran rampungnya patung GWK pada Sabtu (4/8/2018) malam.
Menurutnya, Bali tidak mungkin menjadi pusat dari teknologi atau ilmu sosial, tetapi daerah ini memiliki kekayaan budaya. Dia menegaskan konsep dan gagasan menjadi GWK sebagai World Cultural Forum sudah ada dan diharapkan bisa segera dieksekusi.
Pastika membocorkan adanya rencana menjadikan tebing-tebing di GWK sebagai kanvas ukiran. Budaya-budaya dari seluruh dunia bisa diukir disini sebagai wujud bahwa patung yang dalam waktu dekat diresmikan ini pantas menjadi tuan rumah forum kebudayaan dunia.
Pastika mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga selesainya semua konstruksi patung GWK. Dia mengatakan dalam perjalanan panjang selama 28 tahun berbagai hambatan dilalui proyek ini.
Pastika yang juga sesepuh Yayasan GWK ini menuturkan ada beberapa sosok yang turut memperjuangkan GWK seperti mantan menteri pariwisata almarhum Joop Ave dan IB Sudjana. Menurutnya, adanya pengembang Alam Sutera patut disyukuri setelah pembangunan patung ini mengalami pasang surut.
“Saya percaya, sesuatu yang baik, yang suci pasti akan ada tangan baik yang mewujudkannya,” kata Pastika.
Dia menambahkan, faktor lain yang mendukung adalah adanya IMF-World Bank Meeting, sehingga Indonesia bisa menampilkan proyek besar ini kepada dunia.