Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Dukung Kawasan Industri di Bali Utara

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendukung dan akan mendorong pengembangan kawasan industri baru di wilayah Bali Utara guna memacu pertumbuhan sektor manufaktur serta mengakselerasi pemerataan ekonomi.
Pelabuhan Celukan Bawang/pelniagencies.com
Pelabuhan Celukan Bawang/pelniagencies.com

Bisnis.com, DENPASAR—Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendukung dan akan mendorong pengembangan kawasan industri baru di wilayah Bali Utara guna memacu pertumbuhan sektor manufaktur serta mengakselerasi pemerataan ekonomi.

Kawasan industri Bali Utara dapat menjadi penunjang sektor pariwisata yang selama ini telah menjadi andalan untuk mendongkrak pendapatan di Pulau Dewata.

Dia menyatakan akan mengkaji pengembangan kawasan industri yang terintegrasi di Bali utara guna menumbuhkan kawasan industri di luar Pulau Jawa sebagai upaya mewujudkan Indonesia sentris.

“Ada beberapa sektor manufaktur yang berpeluang untuk dikembangkan di kawasan Bali Utara, di antaranya industri makanan dan minuman, aneka, garmen, perlengkapan perhotelan, hingga produk oleh-oleh. Di kawasan industri di sana bisa menampung sektor yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pariwisata,” jelasnya di sela-sela mengunjungi pabrik Coca Cola Amatil Indonesia di Mengwi, Jumat (27/7/2018).

Sebelumnya, Plt Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menyampaikan, Bali Utara mempunyai potensi lahan yang luas dan tanahnya relatif datar serta dapat menyerap tenaga kerja.

Misalnya, di Kabupaten Buleleng yang memiliki Pelabuhan Celukan Bawang yang dapat difungsikan untuk melakukan ekspor barang.

Selain itu, rencananya juga mau dibangun bandara baru. Dia menilai upah pekerja di Bali Utara masih kompetitif, tidak seperti di kota-kota industri di Jawa, sehingga akan meringankan pengusaha dalam pemberian upah.

Keberadaan kawasan industri di utara juga dapat menjadi upaya mengurangi ketimpangan ekonomi dengan wilayah Bali Selatan yang telah didominasi usaha sektor pariwisata.

“Selama ini Bali masih terkenal sebagai kawasan pariwisata. Padahal, provinsi ini juga layak untuk menjadi kawasan industri manufaktur,” ungkapnya.

Suryawirawan mengatakan pemerintah saat ini telah mengeluarkan sejumlah kemudahan dalam perizinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan layanan perizinan investasi tiga jam di kawasan industri.

Menurutnya,kemudahan layanan investasi langsung konstruksi dan penerapan Online Single Submission (OSS) akan diberlakukan di kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus.

Sehari sebelumnya Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan,kawasan industri sangat bergantung ada tidaknya potensi industri suatu daerah. Pihaknya menunggu kesiapan pemerintah baik pusat dan daerah khususnya terkait infrastruktur di antaranya seperti aksesjalan, air, dan listrik.

 "Kami harapkan semangat daerah untuk mengembangkan industri. Ketika kawasan industri siap, kami akan dorong anggota bangun di kawasan Bali Utara," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan, selama enam tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Bali tergolong baik bahkan selalu di atas rata-rata nasional.

Triwulan pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 5,68% atau di atas ekonomi nasional. Untuk itu dia mendorong pelaku usaha menanamkan modalnya untuk berinvestasi khususnya di Bali Utara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper