Bisnis.com, DENPASAR — Pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai dipastikan akan rampung lebih cepat 50 hari dari target yang awal, yakni Oktober menjadi akhir Agustus 2018.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) VIII Wilayah Jatim Bali I Ketut Darmawahana mengatakan pada saat ini progres salah satu infrastruktur untuk menunjang gelaran pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia tersebut mencapai 88%.
Menurutnya, percepatan pembangunan ini dilakukan karena sesuai instruksi gubernur Bali. “Karena kepentingan IMF maka kami harus ikuti instruksi Pak Gubernur untuk mempercepat,” jelasnya, Selasa (24/7/2018).
Darmawahana menjelaskan pada saat ini proses sudah memasuki tahap penyelesaian akhir. Petugas dari BPJN VIII Wilayah Jatim Bali kini akan mulai memasang lampu penerangan di dalam underpass yang menghubungkan Kuta dengan Jimbaran itu.
Dia mengungkapkan pihaknya juga akan membangun patung pahlawan I Gusti Ngurah Rai dalam posisi berbeda di atas underpass. Patung itu juga akan dinaikkan posisinya setinggi 30 cm dari posisi awal.
“Patung Ngurah Rai bentuk dan tingginya kami naikkan 30 cm dengan posisi seperti patung di bandara yakni beristirahat. Karena patung yang lama akan diambil keluarga,” jelasnya.
Proyek Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai senilai Rp168,3 miliar tersebut diperkirakan akan mulai beroperasi penuh pada September 2018. Pembangunan underpass tersebut merupakan salah satu proyek yang direncanakan pemerintah untuk memperlancar lalu lintas menyambut Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank yang akan digelar 8-14 Oktober di Nusa Dua.
Underpass sepanjang 712 meter itu merupakan underpass kedua yang ada di Bali setelah underpass Simpang Dewa Ruci. Pengoperasian simpang underpass tugu Ngurah Rai diklaim akan dapat mengurangi tingkat kejenuhan lalu lintas di sekitar dari 0,9 menjadi 0,4.
Berdasarkan hasil kajian, rerata jumlah kendaraan yang melintasi bundaran penghubung bandara Ngurah Rai-Nusa Dua-Tol Bali Mandara-Denpasar itu sebanyak 1.407 unit mobil dan 4.195 unit motor setiap jam.