Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Tetap Mengungsi Walaupun Pemerintah Imbau Pengungsi Pulang

Sebagian warga Banjar Kesimpar Desa Besakih Karangasem, Bali memilih untuk tetap tinggal di Posko Pengungsian UPT Rendang lantaran khawatir tidak bisa menyelamatkan diri saat Gunung Agung meletus, meski telah ada imbauan kembali pulang ke rumah dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Warga dari Banjar Kesimpar Desa Besakih yang terletak 5 km dari kawah Puncak Gunung Agung masih memilih mengungsi di UPT Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (7/7)./Bisnis-Ni Putu Eka Wiratmini
Warga dari Banjar Kesimpar Desa Besakih yang terletak 5 km dari kawah Puncak Gunung Agung masih memilih mengungsi di UPT Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (7/7)./Bisnis-Ni Putu Eka Wiratmini

Bisnis.com, AMLAPURA -- Sebagian warga Banjar Kesimpar Desa Besakih Karangasem, Bali memilih untuk tetap tinggal di Posko Pengungsian UPT Rendang lantaran khawatir tidak bisa menyelamatkan diri saat Gunung Agung meletus, meski telah ada imbauan kembali pulang ke rumah dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Dalam kunjungannya ke Pos Pantau Rendang pada Kamis (6/7/2018), Ignasius Jonan mengimbau pengungsi Gunung Agung yang berada di luar zona bahaya untuk pulang. Status Gunung Agung yang berada pada level 3 menjadikan zona bahaya hanya berada pada radius 4 kilometer (km) dari kawah.

Banjar Kesimpar Desa Besakih berada sekitar 5 km dari Gunung Agung. Beberapa warga pun masih melakukan aktivitas di desa tersebut.

Namun, sebagian warga juga ada yang tetap memilih mengungsi. Kadek Ari, salah seorang pengungsi yang sudah mengungsi sejak lima hari lalu, menjelaskan jalan di sekitar rumahnya dihimpit jurang pada bagian kanan maupun kiri.

Jalan rumahnya pun terhitung sempit. Lantaran kondisi ini, dia memperkirakan jika Gunung Agung meletus, proses evakuasi akan sulit dilakukan sehingga pilihan terbaik adalah mengungsi.

"Tapi ada beberapa warga yang tetap memilih tinggal di rumah, itu buat mereka yang berani," ujar Kadek, Sabtu (7/7).

Dia menilai kondisi Gunung Agung saat ini lebih mengkhawatirkan daripada kondisi sebelumnya. Bahkan, pada Jumat (6/7), dia melihat sempat terjadi hujan kerikil.

Kondisi cuaca saat ini yang sering diguyur hujan membuat suasana pengungsian lebih buruk walaupun bantuan yang diberikan pemerintah tetap disalurkan.

Pengungsi menerima bantuan berupa beras dan lauk pauk. Beras yang diberikan sebanyak 1 kilogram (kg) per orang dan lauk pauk seperti sayur serta telur.

"Pada 2017, ketika saya juga mengungsi di sini selama enam bulan, bantuan pemerintah sih tidak jauh beda. Tapi, kondisi gunung memang membuat takut," lanjut Kadek.

Hingga Jumat (6/7), jumlah warga yang mengungsi tercatat sebanyak 4.894 orang. Beberapa warga memang masih berpindah-pindah antara rumah maupun tempat pengungsian, tergantung kondisi Gunung Agung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper