Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanaman Petani di Bangil dan Karangasem Rusak Terkena Abu Gunung Agung

Letusan Gunung Agung berdampak pada pertanian masyarakat. Lahan pertanian dan perkebunan warga di sejumlah wilayah Kabupaten Bangli dan Karangasem, Bali, terpapar pasir dan abu vulkanis dari letusan Gunung Agung.
Erupsi Gunung Agung Bali erupsi pada Selasa (3/7/2018)./Dok. PVMBG
Erupsi Gunung Agung Bali erupsi pada Selasa (3/7/2018)./Dok. PVMBG

Bisnis.com, BANGIL, Bali - Letusan Gunung Agung berdampak pada pertanian masyarakat. Lahan pertanian dan perkebunan warga di sejumlah wilayah Kabupaten Bangli dan Karangasem, Bali, terpapar pasir dan abu vulkanis dari letusan Gunung Agung.

"Tanaman jeruk saya sebenarnya sudah memasuki musim panen. Tapi belum sempat dipanen sudah rusak terkena hujan abu Gunung Agung," ujar seorang petani di Desa Suter, Bangli, Wayan Suardana, Kamis (5/7/2018).

Wayan Suardana mengaku, hasil panen kali ini menurun karena produktivitas berkurang, banyaknya jeruk rusak, dan harga jual yang merosot.

"Ini kebanyakan sudah tidak laku. Sudah tidak bisa diselamatkan karena di wilayah sini susah air sehingga saya tidak bisa menyemprot jeruk yang terkena abu vulkanis," katanya.

Mertayasa, petani lain di wilayah Desa Suter mengaku, dirinya mengalami gagal panen akibat tanamannya rusak tertutup abu vulkanis.

"Jagung, kacang panjang, sawi ini mati, sepertinya sudah tidak bisa dipanen, jadi ya harus ditanam lagi nanti," ujarnya.

Selain tanaman sayurnya, Mertayasa mengaku hujan abu Gunung Agung juga menutupi kawasan tempat tinggalnya yang berada tidak jauh dari lahan pertanian tersebut.

"Di rumah abunya lumayan tebal, itu juga menganggu aktivitas kami. Tapi rasanya saya lebih nyaman di rumah, belum perlu mengungsi. Dari pemerintah juga belum ada imbauan," katanya.

Widana, warga Desa Pempatan, Karangasem, mengatakan, dirinya mengalami kerugian sekitar Rp25 juta karena tanaman seperti jeruk, sawi dan kol yang ditanamnya gagal panen akibat terpapar abu vulkanis Gunung Agung.

"Hujan abu juga masih terus terjadi beberapa kali. Makanya saya pasrah karena ini pasti rusak, misalnya masih bisa dipanen juga nantinya tidak akan laku," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper