Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erupsi Gunung Agung: Pura Besakih Masih Dibuka

Operasional Pura Besakih di Kabupaten Karangasem masih tetap normal meskipun aktivitas vulkanik Gunung Agung menunjukkan peningkatan sejak beberapa hari ini.
Asap dan abu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Agung di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Selasa (28/11). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memantau terjadinya tremor menerus akibat aktifitas gunung tersebut dan abu gunung telah menyebar ke bagian barat daya dengan ketinggian hingga 3.000 meter serta merekomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius hingga 10 km dari kawah. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Asap dan abu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Agung di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Selasa (28/11). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memantau terjadinya tremor menerus akibat aktifitas gunung tersebut dan abu gunung telah menyebar ke bagian barat daya dengan ketinggian hingga 3.000 meter serta merekomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius hingga 10 km dari kawah. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Bisnis.com, DENPASAR - Operasional Pura Besakih di Kabupaten Karangasem masih tetap normal meskipun aktivitas vulkanik Gunung Agung menunjukkan peningkatan sejak beberapa hari ini.

Plt Manager Manajemen Operasional Pura Besakih I Wayan Ngawit menyampaikan adanya embusan asap dan abu sama sekali tidak berdampak pada aktivitas di Pura Besakih dan sekitarnya. Hal itu dikarenakan embusan dan debu mengarah ke barat sehingga tidak berpengaruh terhadap aktivitas di Pura Besakih.

“Masyarakat yang tangkil (datang) karena rangkaian upacara keagamaan tetap bisa bersembahyang dan melakukan prosesi, hanya saja kunjungan wisatawan terjadi penurunan sampai 50%,” jelasnya, Rabu (4/7/2018).

Pada hari biasa, pengunjung ke pura yang berada dalam radius 7 Km dari puncak Gunung Agung ini dikunjungi hingga 800 orang wisman. Ngawit menegaskan penduduk di kawasan Besakih masih tetap berada di desanya masing-masing dan tidak mengungsi.

Dia menyatakan hanya dua desa yang mengungsi yaitu Desa Temukus yang jaraknya 3,5 km dan Desa Kesimpar yang berjarak 4 km dari puncak Gunung Agung. Masyarakat dua desa itu mengungsi karena akses yang mereka lalui harus melewati sebuah sungai tempat mengalirnya lahar dari puncak Gunung Agung.

Warga takut kalau terjadi hujan dan air sungai meluap, desa mereka akan terisolasi dan akan sangat sulit mendapatkan bantuan, sehingga memilih mengungsi mendahului ke tempat yang aman.

Sementara itu, Wagub Bali I Ketut Sudikerta mengimbau pengelola Pura Besakih terus berkoordinasi dengan PVMBG agar selalu mendapatkan informasi terkini. Meskipun akhir-akhir ini gunung tertinggi di Bali itu kembali mengeluarkan embusan asap dan abu, pemerintah belum berani menyatakan kawasan besakih ditutup atau tidak karena situasi dan kondisi belum pasti.

Adapun Pura Besakih merupakan tempat yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Hindu Bali. Kegiatan di Pura Besakih akan terus berlangsung setiap hari, begitu juga wisatawan masih terus berkunjung ke Pura Besakih.

Diakuinya, pemda juga khawatir dengan peningkatan aktivitas Gunung Agung yang tidak hanya berdampak secara fisik di daerah sekitar melainkan juga terhadap kehidupan sosial ekonomi seluruh masyarakat Bali, khususnya sisi pariwisata.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper