Bisnis.com, MATARAM — Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan aktivitas pemotongan ternak di rumah potong hewan di kota itu, Kamis (21/6/2018), meningkat 100 persen.
"Meningkatnya aktivitas pemotongan ini karena tingginya permintaan masyarakat untuk menyambut perayaan Lebaran Topat atau ketupat 1439 Hijriah yang jatuh pada Jumat (22/6)," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram.
Menurutnya, jumlah ternak sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk dan Sekarbela sebanyak 102 ekor. Dengan rincian, 50 ekor di RPH Majeluk dan 52 ekor di RPH Sekarbela.
Jumlah itu, meningkat dibandingkan dengan jumlah pemotongan setiap hari di luar "penampahan" atau H-1 Lebaran Topat, yang biasanya pemotongan di masing-masing RPH berkisar 20 ekor hingga 25 ekor.
"Untuk masalah harga, kami menilai masih stabil. Meskipun harga daging sapi murni pada H-1 Lebaran Topat ini mencapai Rp130 ribu hingga Rp135 ribu per kilogram," ujarnya.
Tetapi, sambungnya, untuk harga di RPH tidak mengalami kenaikan yakni sebesar Rp110 ribu hingga Rp115 ribu per kilogram. "Jadi kalau di pasar harganya Rp130 ribu sampai Rp135 ribu per kilogram, wajarlah karena permintaan tinggi," katanya.
Menyinggung tentang kualitas daging sapi yang beredar di sejumlah pasar di Kota Mataram, Mutawalli menyebutkan sejauh ini tim pemeriksa kesehatan hewan belum menemukan adanya indikasi peredaran daging yang tidak memenuhi standar "Asuh" (aman, sehat, utuh dan halal).