Bisnis.com, DENPASAR – Banyaknya jumlah kamar hotel di Bali menjadi perbincangan yang cukup serius pada diskusi antara pelaku pariwisata dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali.
Adapun saat ini ada sekitar 130.000 kamar hotel berbintang di Bali dengan rata-rata okupansi hingga Mei 2018 mencapai 60%.
I Wayan Koster, calon gubernur nomor urut 1, memastikan pihaknya akan lebih selektif soal pembangunan hotel-hotel baru di Bali. Setiap ada rencana pembangunan hotel baru akan dilihat lagi potensi daerah tersebut.
"Ke depan kami tidak akan terlalu ekspansif, bukan berarti tidak boleh membangun, tapi semua dibangun berdasarkan potensi," katanya, Sabtu (2/6/2018).
Koster mencontohkan wilayah Bangli, yang sesungguhnya layak dikembangkan sebagai kawasan konservasi hutan sebab memiliki pertanian yang luas hingga sumber mata air seperti danau. Dengan potensi Bangli ini, menurutnya kawasan ini akan dimanfaatkan sebagai wisata spiritual.
"Bangli di beberapa titik tertentu bisa [dibangun hotel] tapi terus terang kami akan konservasi," katanya.
Sementara, Ida Bagus Rai Mantra, calon gubernur nomor urut 2, juga mengatakan hal serupa. Dia berjanji akan melakukan pembatasan untuk melakukan proteksi agar tidak terjadi ‘over supply’ kamar.
Selain karena banyaknya kamar bisa menyebabkan perang harga antara pelaku usaha, dia juga mengkhawatirkan kebutuhan air. Menurutnya, hotel-hotel banyak menggunakan air tanah yang bisa berakibat buruk pada kondisi lingkungan.
"Seharusnya hotel-hotel besar punya teknologi water recycling untuk mencegah terjadinya air tanah berkurang," katanya, Minggu (3/6/2018).