Bisnis.com, DENPASAR -- Bali diklaim menjadi daerah dengan industri tato paling maju seiring banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Pulau Dewata khusus untuk menato tubuh.
Dalam sekali menato, seniman bisa dibayar dari Rp1 juta hingga Rp30 juta. Harga ini tergolong murah dibanding negara asal wisatawan.
Walaupun murah, tapi wisatawan menyukai hasil karya seniman tato Bali karena gambar yang menarik dan alat yang dipastikan steril sehingga tidak akan berdampak buruk pada kesehatan.
Penyelenggara Bali Tatttoo Expo 2018 Bagus Herry mengatakan pesatnya pariwisata Pulau Dewata membawa pengaruh yang signifikan pada industri tato di daerah ini. Dengan makin berkembangnya pariwisata, bisnis tato juga ikut tumbuh.
Dalam perkembangannya, bisnis tato di Bali kini mulai merambah daerah-daerah wisata baru. Seperti sebelumnya bisnis tato menjamur di Legian, kemudian ketika wisatawan mulai berpindah ke lokasi baru seperti Canggu, bisnis ini kemudian mulai berekspansi ke daerah tersebut.
Bahkan, di Legian, kehadiran studio tato sangat mudah ditemui yakni hanya berselang satu ruko saja.
"Selang satu ruko pasti ada studio tato, dulu banyak di Legian sekarang mulai berpindah ke Canggu sesuai pergeseran wisatawan," paparnya, Selasa (15/5/2018).
Bagus menuturkan kelompok wisatawan yang sengaja datang ke Bali untuk menato tubuh beragam, mulai dari remaja hingga ibu rumah tangga. Mereka bisa tinggal di Bali selama sepekan hanya untuk menato tubuh.
Walaupun banyak wisatawan yang ingin mendapatkan tato di Bali, penduduk lokal juga tak kalah menggemari lukisan di tubuh ini. Kebanyakan orang Bali menjadi seniman tato karena kesukaan pada gambar dan peminat tato yang banyak.