Bisnis.com, DENPASAR — Tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali pada 2017 tercatat mencapai 74,3 atau tumbuh sebesar 0,88% jika dibandingkan dengan 2016.
IPM Bali tercatat berada di posisi lima tertinggi secara nasional, di bawah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur dan Kepulauan Riau. Peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponen, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
“Kualitas kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Bali mengalami peningkatan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Adi Nugroho, Selasa (8/5/2018).
Berdasarkan data BPS, Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Bayi yang lahir pada 2017 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,46 tahun, lebih lama 0,05 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Selama periode 2010-2017, Bali telah berhasil meningkatkan UHH sebesar 0,85 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,17% per tahun. Pada 2010, UHH saat lahir di Bali hanya sebesar 70,61 tahun, dan pada 2017 telah mencapai 71,46 tahun.
Adapun angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah masyarakat di Bali terus meningkat dari tahun ke tahun. Anak-anak yang pada 2017 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,21 tahun, lebih lama 0,17 tahun dibandingkan dengan yang lahir pada 2016.
Penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,55 tahun, lebih lama 0,19 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Selama periode 2010-2017, harapan lama sekolah di Bali telah meningkat sebesar 1,5 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah meningkat 0,81 tahun.
Sementara itu, masyarakat Bali memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp13,57 juta per tahun, meningkat Rp294.000 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Selama tujuh tahun terakhir, pengeluaran per kapita masyarakat meningkat sebesar 1,69% per tahun,” tutur Adi.