Bisnis.com, DENPASAR—Asosiasi Manggis Bali berencana membuka lahan manggis baru seluas 10.000 Ha di seluruh Pulau Dewata pada 2019 mendatang.
Langkah ini dilakukan untuk memanfaatkan mulai diterimanya manggis Bali oleh pasar China langsung tanpa melalui negara lain. Ketua Asosiasi Manggis Bali Jro Putu Tesan mengatakan lahan dan produksi manggis di daerah masih terbatas sedangkan kebutuhan pasar China sangat besar.
“Kan banyk lahan di Bali. Mungkin tahun depan akan direalisasikan karena sekarang lagi mapping dengan petani di Karangasem dan Bangli untuk memanfaatkan lahan-lahan menganggur agar bisa ditanami Manggis,” jelasnya, Kamis (5/4/2018).
Baca Juga
Saat ini lahan manggis yang sudah berproduksi seluas 950 Ha di Kabupaten Tabanan tepatnya Kecamatan Pupuan dan Selemadeg Barat. Selain itu, ada 3.200 Ha lahan yang dikembangkan untuk manggis dengan usia tanam baru memasuki 2-3 tahun.
Jro Tusan menambahkan pihaknya sudah mendapatkan bantuan sebanyak 7.000 bibit dari Ditjen Holtikultura Kementan. Bantuan itu diharapkan dapat membantu mempercepat perluasan lahan tanam manggis. Menurutnya, komoditas ini tidak susah untuk dibudidayakan sehingga bisa di segala jenis lahan.
Menurutnya, Bali berpotensi menjadi sentra manggis karena kondisi alam yang sangat mendukung. Dia mengatakan citarasa manggis dari Tabanan memiliki kekhasan tersendiri yang diperkirakan karena tanah di Bali diupacarai.