Bisnis.com, DENPASAR—Produk komoditas manggis dari Bali akhirnya bisa kembali diekspor langsung ke China setelah sejak 2012 dilarang masuk ke negara tersebut.
Untuk langkah awal, sebanyak 30 ton Manggis mulai dikirimkan pada Kamis (5/4/2018) melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sejak 4 tahun terakhir Manggis dari Bali sudah masuk pasar China tetapi melalui negara ketiga seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar I Putu Terunanegara mengatakan dengan terbukanya kembali pasar manggis di China, Badan Karantina Pertanian terus memaksimalkan peluang ini untuk mengakselerasi ekspornya.
“Kami bantu kawal melalui pengawasan in line inspection kepada petani dan eksportir, sehingga kualitas terjaga dan proses pemeriksaan karantina di tempat pengeluaran ekspor menjadi lebih cepat, efektif dan efisien,” jelasnya di salah satu regulated agent di Benoa, Kamis (5/4/2018).
Menurutnya, dengan disepakatinya protokol ekspor langsung ke China, maka petani bisa meraih keuntungan maksimal penjualan manggisnya. Karantina Pertanian Denpasar berharap nantinya Bali mampu menyumbang volume ekspor manggis yang tinggi. Pemerintah menargetkan 20.000 ton manggis ke China secara langsung.
Pihaknya optimistis suplai manggis ke China dari Bali akan konsisten. Manggis asal Bali sejak Januari 2018 hingga hari ini telah terkirim ke China dan Thailand dengan volume lebih dari 49.000 melalui bandara Ngurah Rai. Adapun ekspor manggis secara nasional saat ini telah lebih dari 10.000 ton.