Bisnis.com, DENPASAR—Pemkot Denpasar meluncurkan Dharmajaya Konseling dan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu atau SLRT di Kantor Dinas Sosial untuk memberikan perlindungan dan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Layanan gratis ini merupakan kerja sama Dinas Sosial Kota Denpasar dengan Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial (FK-LKS) dan dan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Dharma Jaya (LK3) Denpasar.
Sekretaris Dinsos Denpasar Ketut Likub mengharapkan keberadaan layanan ini akan memberi wadah bagi masyarakat untuk memberikan solusi bagi keluarga maupun kerabatnya yang memilik permasalahan sosial.
“Layanan terpadu ini menyasar pada pengaduan masyarakat yang belum dijangkau oleh Dinas Sosial untuk ditindaklanjuti agar mendapatkan penanganan. Dengan terobosan- terobosan ini tentu diharapkan tidak ada lagi anggapan di masyarakat bahwa perempuan dan anak merupakan sosok yang lemah dan tidak memiliki peran, karena mereka memiliki potensi dan berhak mendapat perlindungan dan dukungan dari lingkungan sekitarnya,” jelasnya, Jumat (16/2/2018).
Dia menegaskan harus ada persamaan persepsi seluruh pihak terkait serta masyarakat lainnya mengenai perlindungan, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Anggapan bahwa perempuan dan anak merupakan kaum yang lemah harus diubah.
“Terkait dengan ketahanan keluarga, anak merupakan potensi masa depan bangsa dan berhak mendapat perlakuan sesuai hak asasi manusia,” ujarnya.
Koordinator Konselor Dharmajaya Konseling Suhito didampingi ketua LK3 Kota Denpasar, Ketut Puja mengatakan layanan ini merupakan proses menolong masyarakat yang sedang mengalami masalah sosial terutama mengenai perempuan dan anak serta masalah sosial lainnya.
Adapun bentuk pelayanan yang diberikan seperti pendampingan, mencari solusi dan mendorong mereka mengambil keputusan menyelesaikan masalahnya baik menggunakan konselor, psikolog, psikiater dan tim kesehatan lainnya.
“Harapan kami adalah masyarakat merasa tidak memiliki keluarga dapat kami rangkul agar merasa aman dan nyaman. Diharapkan akan tumbuh lembaga semacam ini di kalangan masyarakat mulai di tingkat banjar guna ikut menangani permasalahan sosial di lingkungannya masing- masing,” jelasnya.