Bisnis.com, KUPANG—General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Burhan Zahim mengatakan Dermaga Feri Bolok, Kabupaten Kupang, perlu dilengkapi infrastruktur pemecah gelombang (break water) untuk memudahkan kapal-kapal berlabuh saat kondisi cuaca buruk.
"Infrastruktur tembok pemecah gelombang menjadi salah satu kendala kita di Dermaga Bolok, selama ini belum ada sehingga kapal-kapal feri sulit berlabuh saat gelombang besar," kata Burhan Zahim saat dihubungi di Kupang, Selasa (13/2/2018).
Menurutnya, dalam kondisi tinggi gelombang tertentu, kapal-kapal feri tidak bisa bersandar di satu-satunya dermaga feri yang melayani aktivitas penyeberangan antarpulau dari dan menuju Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Ia mengatakan, kapal-kapal sering kali terpaksa harus melepaskan jangkar di perairan sekitar Pulau Semau dan menunggu hingga kondisi gelombang menurun.
"Sering juga kapal-kapal yang sudah berlabuh pun terpaksa harus bergeser ke tempat lain karena saat gelombang besar, kapal bisa oleng dan menghantam badan dermaga sehingga bisa menimbulkan kerusakan," katanya.
Untuk itu, menurut dia, perlu adanya infrastruktur pendukung berupa pembangunan tembok pemecah gelombang sehingga memudahkan kapal-kapal feri berlabuh dengan aman dan lancar saat cuaca buruk atau gelombang besar.
Burhan mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan provinsi untuk mengajukan permintaan pembangunan infrastruktur tersebut ke Kementerian Perhubungan, namun masih menunggu tindak lanjutnya.
"Kami berharap usulan ini dapat ditindaklanjuti sehingga layanan penyeberangan antarpulau melalui Bolok bisa berlangsung lancar," katanya.
Menurut dia, infrastruktur pendukung di Dermaga Bolok perlu menjadi prioritas mengingat padatnya layanan aktivitas penyeberangan antarpulau untuk penumpang maupun arus barang melalui dermaga itu.
Apalagi, lanjutnya, dermaga feri Bolok melayani penyeberangan dari dan menuju sebanyak 11 kabupaten yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu.