Bisnis.com, KUPANG—Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur memperkirakan, nilai indeks tendensi konsumen (ITK) di provinsi setempat menurun sebesar 36,56 pada triwulan I tahun 2018 dari nilai yang tercapai pada triwulan IV 2017 sebesar 122,25.
"Nilai Indeks tendensi konsumen untuk triwulan I pada 2018 ini sebesar 85,69 atau menurun sebesar 36,35 dari triwulan IV 2017 sebesar 122,25," kata Kepala BPS NTT Maritje Pattiwaellapia di Kupang, Selasa (6/2/2018).
Ia menjelaskan, indeks tendensi konsumen merupakan gambaran optimisme masyarakat atau konsumen yang menunjukan kondisi ekonomi dan perilaku konsumen terhadap situasi perekonomian.
Ia mengatakan, nilai ITK di daerah setempat pada awal tahun 2018 yang diperkirakan sebesar 85,69 itu merupakan yang terendah secara nasional.
"Jadi di awal tahun ini optimisme masyarakat konsumen terhadap kondisi perekenomian di daerah merupakan yang terendah dibandingkan semua provinsi lainnya di Indonesia," katanya.
Nilai ITK itu, katanya, menurun drastis dari nilai yang tercapai pada triwulan IV 2017 yang mencapai sebesar 122,25 atau naik dari trwiulan III 2017 sebesar 113.
"Pada triwulan IV 2017 memang kita yang tertinggi dari semua provinsi secara nasional artinya masyarakat NTT paling optimis terhadap kondisi perekonomian yang ada," katanya.
Ia mengatakan, tingginya optimisme tersebut dapat dipicu dari sejumlah faktor seperti memperoleh pendapatan tambahan, bonus akhir tahun, dan lainnya yang membuat kemampuan belanja meningkat menyambut hari raya hingga akhir tahun.