Bisnis.com, DENPASAR—Para petani di Subak Dangin Umah, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar melakukan panen perdana padi bibit unggul varietas M400.
PPL Batubulan Kangin Ni Kadek Sintya Dewi mengatakan varietas M400 merupakan hasil riset tim Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pertanian.
Menurut Sintya Dewi di kawasan ini mayoritas petani masih menanam padi varietas non-organik karena adanya anggapan jika menanam padi organik kapasitas panennya jauh lebih sedikit. Tapi warga setempat berubah pandangan sejak mengetahui hasil padi organik varietas baru yang diperkenalkan oleh Ketua HKTI Moeldoko.
"Hasilnya menggembirakan, petani di sekitar areal demplot sekarang mulai tertarik untuk menggunakan varietas M400 pada musim tanam yang akan datang," katanya, Minggu (7/1/2018).
Kata dia M400 merupakan akronim dari Moeldoko 400 yang berarti memiliki 400 bulir padi per tangkai, di atas rata-rata varietas padi lain yang rata-rata 200-250 bulir per tangkai. Untuk demplot dengan modal bantuan atas inisiasi Ida bagus Bayu ini varietas M400 ditanam di lahan seluas 1 hektare.
“Bibit unggul ini didasarkan atas filosofis HKTI, untuk petani lebih mudah, lebih murah dan lebih melimpah hasilnya,” katanya.
Dia menjelaskan bibit unggul ini memberikan keuntungan pada para petani yaitu hasil panen yang lebih banyak mencapai 9 ton per hektare. Dengan keunggulan yang luar biasa, seperti di level rendah tanah subak ketinggian padi bisa mencapai 130 cm, sementara di level paling atas bisa tumbuh sampai ketinggian 110 cm.
“Varietas M400 selain memberikan hasil lebih banyak juga tahan berbagai serangan hama dan anomali cuaca,” tuturnya.
Dia menambahkan keberhasilan panen padi M400 ini mendorong 5 pimpinan subak lainnya untuk ikut menanam padi jenis ini di musim tanam berikutnya. Total lahan yang akan di tanam akan mencapai 400 hektare.