Bisnis.com, KUPANG—Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Hartoyo mengatakan, pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) bertujuan pula untuk menjadi embrio aktivitas ekonomi guna kesejahteraan warga perbatasan.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, tujuan mendorong PLBN juga untuk mendorong ekonomi di perbatasan," kata Sri Hartoyo ketika ditemui di Kupang, Minggu (7/1/2018).
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah mengembangkan tiga PLBN terpadu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu PLBN Wini, Motaain, dan Motamasin.
Sri Hartoyo memaparkan, total investasi yang telah dialokasikan oleh pemerintah untuk membangun tiga PLBN di NTT tersebut adalah sebesar Rp875 miliar.
Menurut dia, selain membangun sarana-prasarana PLBN terpadu, pemerintah juga mengembangkan infrastruktur permukiman di sekitarnya, antara lain dengan membenahi sistem air minum, air limbah, sanitasi, serta jalan lingkungan di sekitar PLBN.
"Ini termasuk dari agenda Nawacita pemerintah yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan membangun kawasan perbatasan bukan hanya untuk pertahanan tetapi juga kesejahteraan," katanya.
Dirjen Cipta Karya juga mengemukakan, pembangunan PLBN di NTT juga termasuk membangun pasar yang diharapkan dapat memperbaiki perekonomian rakyat sehingga produk Indonesia juga bisa lebih kompetitif.
Sebelumnya, Kementerian PUPR menyerahkan pemanfaatan tujuh PLBN kepada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) senilai Rp944 miliar.
Selain PLBN Wini, Motaain, dan Motamasin di NTT, PLBN lainnya yang diserahkan kepada BNPP adalah PLBN Entikong, Badau dan Aruk (ketiganya di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia), dan PLBN Skouw (di Papua, berbatasan dengan Papua Nugini).