Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mataram Targetkan Kunjungan 700.000 Wisatawan

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib menyebutkan, target kunjungan wisatawan tahun 2018, sebanyak 700 ribu atau meningkat dari target tahun sebelumnya sebanyak 600 ribu.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, MATARAM—Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib menyebutkan, target kunjungan wisatawan tahun 2018, sebanyak 700 ribu atau meningkat dari target tahun sebelumnya sebanyak 600 ribu.

"Target jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 700 ribu itu khusus untuk wisatawan Nusantara, karena untuk kunjungan wisatawan mancanegara ke Mataram sangat rendah," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/1/2018).

Namun demikian, untuk target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini tetap dinaikan, yakni dari 100 ribu menjadi 200 ribu, karena target 100 ribu kunjungan itu sudah bisa tercapai.

Begitu juga dengan realisasi kunjungan wisatawan Nusantara tahun 2017, terlampaui dengan realisasi 800 ribu kunjungan dari target 600 ribu.

Lebih jauh Latif, begitu pria ini akrab disapa, mengatkan kekuatan pariwisata di Kota Mataram adalah MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), sehingga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik Nusantara maupun mancanegara, harus ada peran serta pelaku pariwisata dalam menyediakan fasilitas.

"Jadi setelah kegiatan MICE, apa yang akan mereka bisa dapatkan di Kota Mataram?" ujarnya.

Misalnya, wisatawan Korea berkunjung ke Mataram mereka pasti memilih pantai, kuliner "seafood" dan oleh-oleh, begitu juga dengan wisatawan dari Eropa, namun fasilitas yang ada saat ini masih kurang memadai.

Termasuk untuk pantai, di Kota Mataram hanya ada sembilan kilomter kawasan pantai, itupun pantai tradisional karena belum ditata secara maksimal.

"Sementara untuk situs, Mataram hanya mengandalkan museum dan objek wisata religi Islamic Center, sebagai daya tarik wisatawan mancanegera," katanya.

Oleh karena itu, Kota Mataram menawarkan ragam budaya yang dimiliki atau disebut dengan destinasi tradisi dan budaya, kulier dan oleh-oleh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper