Bisnis.com, LOMBOK TIMUR -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan kemampuan anggaran negara untuk menyediakan paket konverter kit (konkit) dari BBM ke LPG bagi nelayan sangat terbatas jumlahnya bila dibandingkan dengan jumlah nelayan kecil di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan untuk itu, pemerintah perlu melakukan program tersebut berdasarkan skala prioritas dan pembagiannya pun dilakukan kepada nelayan yang sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
"Nelayan itu harus nelayan kecil yang kapalnya tidak lebih dari 5 gross ton, maksimum horse power 13, punya identitas yang terdata dan terverifikasi oleh dinas kelautan dan perikanan. Selain itu nelayan yang menerima juga yang melaut secara harian, menggunakan alat penangkapan yang ramah lingkungan, dan belum pernah menerima bantuan sejenis sebelumnya," ujar Ego di Lombok Timur, Senin (6/11/2017).
Rata-rata penghematan yang diperoleh dengan menggunakan LPG mencapai 50% dibanding menggunakan BBM. Sebagai contoh, untuk satu kali melaut, biasanya diperlukan BBM sebanyak 2 liter atau sekitar Rp16 ribu. Sedangkan apabila menggunakan LPG, per tabung LPG yang dibeli seharga Rp20 ribu yang dapat digunakan untuk 3 hari.
Paket perdana konverter kit yang dibagikan ini, terdiri dari mesin penggerak berbahan bakar bensin, tabung LPG 2 unit beserta isinya, konverter kit berikut aksesorisnya (reducer, regulator, mixer) serta as panjang dan baling-baling.