Bisnis.com, DENPASAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana terus melakukan pembaruan data jumlah pengungsi akibat kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Agung yang hingga Kamis (28/9) petang mencapai 134.229 jiwa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasioal Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banyaknya jumlah pengungsi disebabkan masyarakat yang tinggal di luar radius berbahaya pun ikut mengungsi.
“Sesungguhnya mereka tinggal di tempat yang aman. Namun karena sulitnya memahami dan mengetahui batas radius berbahaya di lapangan, menyebabkan masyarakat ikut mengungsi,” kata Sutopo melalui keterangan tertulis.
Batas radius berbahaya yang ada di peta tidak tampak nyata di lapangan membuat masyarakat sulit mengetahui posisi sebenarnya. Apalagi kenaikan status awas ditetapkan malam hari, saat terjadi gempa yang beruntun ditambah beredarnya banyak informasi palsu (hoax) sehingga masyarakat yang tinggal di daerah aman pun ikut mengungsi. Ini adalah hal yang manusiawi dan sering ditemukan di tempat lain.
Sutopo merinci 134.229 pengungsi tersebut tersebar di 484 lokais pengungsian yakni di Kabupaten Badung 15 titik (5.879 jiwa), Bangli 30 titik (6.158 jiwa), Buleleng 26 titik (16.901 jiwa), Kota Denpasar 51 titik (11.036 jiwa), Gianyar 16 titik (12.084 jiwa), Jembrana 29 titik (420 jiwa), Karangasem 122 titik (49.575 jiwa), Klungkung 173 titik (27.395 jiwa), dan Tabanan 26 titik (4.851 jiwa).
Aktivitas vulkanik Gunung Agung disebutkan masih tinggi. Tingginya gempa vulkanik menunjukkan masih berlangsungnya dorongan magma ke permukaan. Pengamatan visual tanda-tanda erupsi belum tampak. Tidak dapat diprediksi pasti kapan Gunung Agung akan meletus. Status tetap Awas (Level 4).
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan pengungsi yang terus bertambah, ketersediaan logistik mencukupi hingga satu bulan ke depan. “Bantuan terus berdatangan, baik bantuan dari pemerintah, pemda, dunia usaha dan masyarakat,” katanya.
Distribusi bantuan ke pengungsi juga berjalan dengan lancar. Jika ada beberapa titik pengungsian belum menerima bantuan disebabkan pos pengungsi mandiri tersebut tidak melaporkan ke petugas. Pendataan terus dilakukan agar penyaluran bantuan dapat melayani semuanya.