Bisnis.com, DENPASAR—Pemerintah Kabupaten Gianyar memberikan layanan pendidikan kepada para siswa asal Kabupaten Karangasem yang ikut mengungsi karena aktivitas vulkanik Gunung Agung yang kian meningkat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar Made Suradnya mengatakan semua siswa SD dan SMP bisa mengikuti pelajaran di sekolah terdekat, bahkan pemkab menyediakan fasilitas antar jemput dari lokasi pengungsian ke sekolah.
“Kami juga menyiapkan peralatan belajar, buku, alat tulis dan seragam bagi yang belum memiliki karena tidak sempat terbawa waktu mengungsi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (27/9/2017).
Menurut Suradnya jumlahnya siswa titipan ini mencapai ratusan orang dan setiap hari terus bertambah. Pihaknya bersama petugas terkait terus melakukan pendataan dari 12 titik pengungsian yang tersebar di wilayah Gianyar.
Kata dia hampir seluruh sekolah di Kecamatan Sukawati, Gianyar dititipi siswa pengungsi. Perlakuan maupun fasilitas belajar tidak berbeda dengan siswa asli sekolah di sana.
Dia menyebut di SMP Negeri 3 Sukawati misalnya, terdapat 100 siswa titipan yang telah belajar sejak awal pekan ini. Selain siswa juga ada pengungsi guru dari Karangasem yang ikut mengajar di sekolah tersebut.
Sekolah dasar terbanyak yang menampung siswa pengsungsi di antaranya SD Negeri 2 Batuan 17 siswa dan SD Negeri 3 Batuan 14 siswa. Kini mereka sudah bisa belajar dengan buku dan alat tulis yang lengkap.
Hal serupa dilakukan Pemkot Denpasar. Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengingatkan kepada perbekel dan lurah yang ketempatan pengungsi untuk melakukan pendataan anak sekolah dan menitipakn ke sekolah tyerdekat.
“Anak-anak harus tetap belajar dan melanjutkan sekolah meskipun sedang di pengungsian,” katanya saat meninjau ke sejumlah lokasi pengungsian di Denpasar.
Selain pendidikan, kata Rai mantra, pelayanan kesehatan kepada para lanjut usia, bayi, balita dan ibu hamil harus mendapatkan perhatian. Ia berharap pengungsi juga aktif untuk melapor jika mengalami gangguan kesehatan kepada para petugas yang berisiaga di setiap posko pengungsian.