Bisnis.com, KUPANG—Analis Ekonomi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur, Petrus Endria Efendi mencatat aktivitas sistem pembayaran di daerah setempat pada triwulan II-2017 tumbuh pesat.
Pesatnya pertumbuhan ini terlihat dari "net-outflow" atau uang yang beredar lebih banyak dari uang yang disetor di NTT sebesar Rp1.356,41 miliar atau tumbuh 43,42 persen (yoy) dibanding triwulan II-2016 yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, katanya di Kupang, Rabu (27/9/2017).
Ia mengatakan hal itu ketika melakukan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Nusa Tenggara Timur selama Agustus 2017 yang dilakukan secara terjadwal dalam tahun anggaran berjalan untuk mengetahui kinerja sistem keuangan.
Dia mengatakan peningkatan kegiatan pembayaran tersebut terutama disebabkan oleh adanya pembayaran gaji ke-14, 13 dan THR yang membuat perbankan menambah penyediaan dana tunai untuk mengantisipasi tingginya penarikan nasabah.
Selain itu, katanya adanya tahun ajaran baru, hari raya Idul Fitri, maupun libur sekolah juga meningkatkan konsumsi rumah tangga dan pemerintah dibanding triwulan sebelumnya ataupun pengeluaran pendidikan oleh rumah tangga.
"Tingginya aktivitas ekonomi tersebut terlihat dari besarnya peningkatan penarikan/outflow hingga 30,95 persen (yoy) yang disebabkan oleh tingginya penarikan uang oleh nasabah maupun peningkatan setoran/inflow sebesar 14,97 persen (yoy) yang disebabkan oleh adanya penyetoran kembali nasabah dalam bentuk simpanan di bank," katanya.
Di sisi lain, kata dia jumlah Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang disetorkan oleh perbankan di NTT masih mengalami penurunan 65,43 persen (yoy), lebih rendah dari Triwulan I 2017 yang juga mengalami penurunan sebesar 72,40 persen (yoy).