Bisnis.com, KUPANG—Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur menilai pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang yang seharusnya tersedia di sebuah objek wisata (amenitas) di kawasan wisata NTT masih sangat minim jika dibandingkan dengan provinsi lain.
"Padahal kami sudah keluarkan anggaran yang besar untuk mengolah kawasan wisata menjadi bagus kemudian juga digunakan untuk mempromosikan pariwisata di NTT ini," kata Sekretaris Dinas Pariwisata NTT Wely Rohimone di Kupang, Senin (25/9/2017).
Ia menilai bahwa seharusnya infrastuktur pendukung seperti rumah makan, mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan toko oleh-oleh atau cinderamata dibangun di dalam kawasan wisata itu.
Sementara itu, untuk mempromosikan kawasan wisata di NTT pada tahun 2017, Dispar mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp1 Miliar serta tambahan Rp19 miliar dari APBD NTT.
"Sangat besar yang kami keluarkan. Seharusnya instansi lain juga terlibat dalam mendukung kawasan wisata dengan membangun hal-hal yang dibutuhkan dalam kaawasan wisata itu," ujarnya.
Ia menilai bahwa dalam meningkatkan potensi kawasan wisata di NTT harus dikerjakan secara bersama-sama misalnya Dinas Pariwisata Provinsi dan Pemda setempat melakukan promosi, sementara untuk fasilitas pendukung diserahkan kepada dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum.