Bisnis.com, KLUNGKUNG – Sebanyak 1915 siswa pengungsi Gunung Agung yang ada di Klungkung mulai belajar normal di sekolah terdekat sejak hari ini, Senin (25/9/2017).
Pemerintah Klungkung yang menjadi kabupaten terdekat penerima bencana Gunung Agung telah mendata anak-anak usia sekolah dan membagi tempat belajar mereka di masing-masing sekolah yang ada di Klungkung.
Tercatat, ada sebanyak 1915 anak yang mulai belajar ke sekolah-sekolah terdekat yang ada di kabupaten Klungkung. Rinciannya, ada sebanyak 101 siswa taman kanak-kanak, 901 siswa sd, 443 siswa smp, 431 siswa sma, 37 siswa smk, dan 2 siswa PAUD.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Darmawan mengatakan kebijakan menyekolahkan siswa pengungsi sebagai langkah tercepat yang bisa dilakukan pemerintah Klungkung. Dirinya belum bisa menarget sampai kapan anak-anak pengungsi harus bergabung dengan siswa sekolah lain.
"Ini sebagai langkah antisipasi sehingga saat ujian nanti tidak kalang kabut," katanya.
Dia menyebutkan, masih ada pengungsi lainnya yang belum terdata masuk sekolah. Diperkirakan dari 17.000 pengungsi di Klungkung, ada sebanyak 3800 anak usia sekolah. Baru hanya 1915 anak yang mulai masuk sekolah sementara sisanya akan segera didata.
Sementara, sekolah-sekolah yang ada di Klungkung disebutkan masih bisa meningkatkan kapasitas penerimaan siswa. Saat ini 1 sekolah bisa menampung 178 siswa pengungsi.
Dia berharap, 1 sekolah bisa mengoptimalkan kapasitas penampungan siswa, hingga bisa mencapai 330 anak. "Yang jelas sekolah masih bisa menampung," katanya.