Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alfamart Class Jawab Tantangan Kebutuhan Tenaga Kerja

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk membuka Alfamart Class dan Laboratorium Ritel SMKN 1 Abang, Karangasem untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui dunia pendidikan serta menghasilkan lulusan terbaik yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri ritel.
Siswi SMKN 1 Abang Karangasem mempraktikkan keterampilan jasa di bidang ritel./IST
Siswi SMKN 1 Abang Karangasem mempraktikkan keterampilan jasa di bidang ritel./IST

Bisnis.com, AMLAPURA--PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk membuka Alfamart Class dan Laboratorium Ritel SMKN 1 Abang, Karangasem untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui dunia pendidikan serta menghasilkan lulusan terbaik yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri ritel.

Program yang dijalankan Alfamarta sejak 2009 itu bekerja sama dengan berbagai sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia. Di Bali saja kini terdapat tujuh Alfamart Class dan Laboratorium Ritel.

Lulusan pendidikan vokasional, khususnya SMK kerap kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilannya. Permasalahan tersebut bisa terjadi karena adanya ketidakselarasan antara kompetensi siswa yang dibekali di bangku sekolah dengan kualifikasi yang dibutuhkan industri kerja.

Deputy Branch Manager Alfamart Bali Muhson Husin menuturkan ritel modern merupakan salah satu industri padat karya, di mana kebutuhan tenaga kerja di industri ritel setiap tahunnya terbilang besar dan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk bisa terus memenuhinya.

“Sebenarnya peminatnya cukup banyak, namun keterampilan yang dimiliki seringkali tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, sehingga perusahaan harus memberikan banyak pelatihan sebelum diterjunkan ke pekerjaannya. Ini tentunya membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit,” katanya di sela-sela peresmian Alfamart Class dan Laboratorium Ritel SMKN 1 Abang, Kamis (15/6/2017).

SMK dipilih karena tempat yang potensial untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan dibekali kompetensi teknis. SMK yang terpilih didominasi jurusan bisnis atau pemasaran karena dianggap sejalan dengan tujuan kurikulum Alfamart Class.

Melalui program ini Alfamart dan pihak sekolah menyelaraskan kurikulum ritel sekaligus memperluas pengetahuan para tenaga pengajar.

“Program ini didesain khusus menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan Alfamart, namun tetap mengacu pada peraturan pendidikan nasional yang ada, yakni Kurikulum Nasional 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kami memberikan pelatihan juga kepada para tenaga didik,” jelasnya seperti dalam rilis yang dikirim ke Bisnis.com.

Program yang merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan ini, semakin lengkap dengan adanya Business Center atau Laboratorium Ritel yang dihibahkan perusahaan sebagai media praktik belajar siswa di sekolah, serta program Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang bisa memberikan pengalaman praktis bagi siswa di dunia kerja.

“Kami membekali siswa dengan berbagai kompetensi seperti pengetahuan produk, softskill penjualan, transaksi & administrasi penjualan, persediaan produk, pelayanan pelanggan, prosedur kerja, hingga kerja sama tim. Pengetahuan tersebut bisa dipraktikkan langsung di business center yang kami sediakan di sekolah-sekolah, juga pada saat Prakerin,” paparnya.

Muhson menambahkan, ini layaknya program yang menguntungkan bagi berbagai pihak sekaligus, pihak sekolah memperoleh sarana dan prasarana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar mengajar dan kebutuhan industri, sedangkan lulusannya bisa memperoleh pekerjaan sesuai kompetensi yang dipelajari selama di bangku sekolah. Di sisi lain, kebutuhan tenaga kerja yang sesuai kualifikasi industri ritel juga terpenuhi.

“Setelah lulus, siswa Alfamart Class bisa langsung bergabung dengan perusahaan kami. Selain itu, mereka juga bebas memilih untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi atau membuka usaha ritel secara mandiri,” terangnya.

November 2016 lalu, perusahaan menggelar Lomba Kompetensi Siswa (LKS) di Nganjuk. Kegiatan ini diikuti oleh 37 SMK yang telah bekerja sama dalam program Alfamart Class di wilayah Jawa Timur.

“Hingga kini, sebanyak 4.360 siswa tercatat telah bergabung dalam Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Alfamart. Alfamart Class sendiri telah diimplementasikan di 174 SMK di berbagai wilayah di Indonesia. Tahun ini, perusahaan berencana menambah kerja sama dengan 21 SMK lainnya,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper