Bisnis.com, DENPASAR--Bank Mandiri Taspen Pos tahun ini akan menggenjot kontribusi dari luar Bali dengan cara membuka kantor jaringan baru di seluruh Indonesia.
Direktur Finance & Risk Management Bank Mantap Josephus Koernianto Triprakoso menekankan penambahan jaringan baru dapat sekaligus menyeimbangkan kontribusi luar daerah dengan Bali, karena saat ini masih dominan dari Bali.
"Plan kami tahun ini akan membuka 60 kantor jaringan baru di seluruh Indonesia, jadi kontribusi dari luar daerah akan bisa meningkat pesat," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (10/1/2017).
Berdasarkan laporan keuangan anaudited pada 2016 Bank Mantap sukses menyalurkan kredit hingga Rp4,9 triliun atau melonjak hingga 211% jika dibandingkan raihan tahun sebelumnya Rp1,5 triliun. Dari total penyaluran itu, kontribusi dari Bali mencapai 2,7 triliun (55%), sedangkan luar wilayah Rp2,2 triliun (45%).
Adapun segmen kredit yang dibiayai di Bali, terdiri dari pensiunan Rp530 miliar, mikro Rp1,08 triliun, dan ritel Rp1,1 triliun. Sementara penyaluran dana di luar wilayah Bali seluruhnya disalurkan ke segmen pensiunan.
Josephus memaparkan kontribusi dari Bali masih dominan karena ditopang dengan segmen mikro dan ritel yang sudah menjadi andalan sejak lama. Namun, dengan adanya rencana penambahan jaringan kantor di luar daerah, maka jumlah pensiunan yang bisa diraih bakal lebih besar.
Dibandingkan dengan Bali, segmen pensiunan di luar daerah potensinya masih sangat besar sehingga berpeluang meningkatkan kontribusi kredit dari luar Pulau Dewata.
"Saat ini kalau segmen mikro dan ritel memang masih fokus di Bali, karena dari awal disini dan belum ke luar soalnya harus selektif dengan kondisi seperti sekarang. Luar daerah itu fokusnya ya pensiunan, jadinya kalau tahun ini jaringan ditambah maka komposisinya dari luar Bali bisa semakin besar," jelasnya.
Menurutnya, keyakinan itu didasarkan dari pengalaman petugas di setiap kantor jaringan yang mampu menyalurkan hingga Rp2 miliar-Rp3 miliar per bulan kepada pensiunan. Ditambah lagi, lanjutnya, sosialisasi kuat dan penetrasi Bank Mantap semakin dikenal maka pihaknya optimistis komposisinya akan berimbang.
Direktur Bisnis Bank Mantap Nurkholis Wahyudi menambahkan hingga saat ini sekitar 33.000 debitur pensiunan berhasil digaet. Dia mengungkapkan tahun ini jumlah pensiunan yang akan digaet bisa bertambah banyak, dipacu oleh kerjasama dengan Asabri.
Lebih lanjut dijelaskan ada sekitar 100.000 pensiunan baru setiap tahun, dan Bank Mantap menargetkan sekitar 40.000 pensiunan bisa mereka layani. Dari jumlah yang dilayani tersebut, 75% diharapkan memanfaatkan kredit pensiunan dari Bank Mantap.
Kinerja bank berkantor pusat di Denpasar, Bali ini pada akhir tahun lalu menunjukkan performa sangat positif dengan membukukan kenaikan aset hingga 187% menjadi Rp7,4 triliun (anaudit) dari tahun sebelumnya Rp2,6 triliun. Bank ini juga berhasil membukukan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp5,6 triliun, melonjak 208% jika dibandingkan dengan DPK tahun sebelumnya Rp1,8 triliun.
Total modal bank yang sahamnya dimiliki Bank Mandiri Tbk dan PT Taspen (persero) ini juga membengkak menjadi Rp1,1 triliun pada akhir 2016 lalu, naik 65% dari tahun sebelumnya Rp699 miliar. Tahun ini diperkirakan modal Bank Mantap akan bertambah, karena pemegang saham direncanakan menyuntik dana kisaran Rp300 miliar-Rp400 miliar.
Adapun raihan laba bersih yang berhasil dicatatkan mencapai Rp52 miliar, tumbuh 114% dari pencapaian 2015 silam, Rp24,4 miliar.