Bisnis.com, KUPANG —Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM) masih relevan dan masih sangat dibutuhkan dalam upaya mengentaskan kemiskinan di daerah ini.
"DeMAM masih dipandang efektif dalam mengentaskan kemiskinan di daerah ini," katanya di Kupang, Senin (9/1/2017), menanggapi laporan BPS setempat terkait dengan masalah kemiskinan.
Menurut Gubernur Lebu Raya, program DeMam harus menyasar target, selain untuk meningkatkan pemerataan dan keadilan di desa/kelurahan yang memiliki prosentase tingkat kemiskinan lebih tinggi.
Menurut dia, program DeMAM merupakan wujud komitmen keberpihakan Pemerintah Provinsi NTT kepada masyarakatnya yang dijabarkan dalam kebijakan pembangunan untuk percepatan pencapaian target RPJMD NTT 2009-2018.
Program DeMAM yang diluncurkan pada 2011 itu bertujuan mengurangi angka kemiskinan melalui pengembangan usaha ekonomi produktif sesuai keunggulan komparatif dan kompetitif di desa/kelurahan masing-masing.
Masing-masing desa/kelurahan mendapat alokasi dana dari APBD NTT sebesar Rp250 juta untuk mengembangan berbagai usaha yang mampu mendatangkan keuntungan bagi warga dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya.
Jika tujuan dan sasaran program ini tercapai, maka jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur bertambah 160 orang dari jumlah sebelumnya Maret 1.149.920 orang atau 22,01 menjadi 1.150.080 orang atau 22,19 persen pada September 2016 dari total penduduk 5,3 juta penduduk daerah setempat pasti ters berkurang.
"Jumlah penduduk miskin di NTT pada September 2016 meningkat 160 orang dibanding jumlah penduduk miskin pada Maret 2016 yang berjumlah 1.149.920 orang (22,19 persen)," kata Kepala BPS NTT Maritje Pattiwalapia.
Penambahan jumlah penduduk miskin ini lebih nyata di daerah perkotaan mengalami kenaikan sebanyak 460 orang (dari 112,02 ribu orang menjadi 112,48 ribu orang) dalam tenggat waktu enam bulan terakhir.