Bisnis.com, DENPASAR – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (PLN UIW NTB) menargetkan penambahan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 457 megawatt (MW) atau setara 36,94% dari total tambahan kapasitas listrik di NTB hingga 2034.
General Manager PLN UIW NTB Sri Heny Purwanti menjelaskan, target tersebut sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Di Pulau Lombok, pengembangan EBT direncanakan sebesar 190 MW, dengan fokus pada pemanfaatan energi surya plus baterai dan air.
Saat ini, PLN NTB memiliki total kapasitas pembangkit EBT sebesar 39,20 MW yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa. Dari jumlah tersebut, 16,47 MW berasal dari pembangkit tenaga mikrohidro, salah satunya PLTMH Santong, PLTMH Santong menjadi salah satu pembangkit yang menunjang pencapaian bauran energi bersih di NTB yang per Mei 2025 telah mencapai 5,11%.
PLTMH Santong yang memiliki kapasitas 1.000 kilowatt (kW) merupakan salah satu pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN. Pembangkit ini memanfaatkan aliran air pegunungan yang stabil sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“PLTMH Santong ini bukan hanya pembangkit, tetapi juga simbol dari pemanfaatan potensi lokal untuk keberlanjutan energi. Dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya air di wilayah pegunungan, kami tidak hanya menghadirkan listrik yang bersih, tapi juga memberdayakan wilayah sekitar,” jelas Heny dari siaran pers, Senin (23/6/2025).
Heny menjelaskan, NTB memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat menjanjikan, mulai dari tenaga surya, angin, biomassa, hingga panas bumi dan arus laut. PLN terus mengoptimalkan pemanfaatan potensi tersebut melalui pengoperasian sejumlah pembangkit EBT dan rencana pembangunan pembangkit baru yang telah masuk dalam agenda RUPTL.
Baca Juga
"PLN terus mendorong pemanfaatan EBT melalui berbagai inisiatif, termasuk penyediaan produk energi hijau seperti renewable energy certificate [REC]. Di NTB, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi pelanggan dalam mendukung energi bersih dan pencapaian target net zero emission lebih cepat," ujar Heny.