Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali memperketat lalu lintas hewan dari Pulau Jawa imbas meningkatnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menjelaskan hasil koordinasinya dengan Pemprov Jawa Timur bahwa kasus PMK meningkat signifikan, banyak hewan ternak yang terjangkit PMK. Sebagai langkah antisipasi, Pemprov Bali akan memperketat perlintasan hewan dari luar daerah, terutama dari Pulau Jawa.
Kasus PMK di Bali hingga saat ini masih nihil, akan tetapi langkah antisipasi harus dilakukan agar tidak ada sapi maupun hewan ternak lainnya bisa masuk ke Bali selama PMK masih terjadi di Jawa Timur.
Menurutnya, sapi luar daerah sudah sejak lama di larang masuk ke Bali, yang diatur melalui Peraturan Daerah (Perda), akan tetapi terkadang masih ada penyelundupan sapi maupun kambing ke Bali.
"Kami menjaga agar tidak masuk ternak dari luar, apalagi dari Jawa Timur termasuk memang itu sudah ada Perdanya, tidak boleh. Tetapi ada oknum-oknum tertentu yang memasukkan kambing ke Bali itu sedang kami cari sekarang, karena di Jawa Timur kan lagi naik nih kasusnya," jelas Sunada kepada media, Kamis (8/12/2024).
Pemprov Bali bekerja sama dengan Dinas Kabupaten/Kota se-Bali untuk menjaga di pintu masuk Pelabuhan mulai dari Gilimanuk, Celukan Bawang dan juga Padangbai. Pelabuhan tidak boleh memasukkan sapi, babi, kambing dan hewan lainnya itu.
Baca Juga
Sunada juga mengakui masih ada permohonan izin dari masyarakat agar sapi luar diperbolehkan masuk, yang terbaru permohonan agar sapi limosin diizinkan masuk ke Bali, akan tetapi izin tidak dikeluarkan untuk melindungi sapi Bali.
Saat ini yang dikhawatirkan oleh pemerintah penyelundupan hewan ternak dari Pelabuhan tikus yang marak terjadi, Pemerintah akan memperketat pengawasan di daerah atau pelabuhan yang potensial dijadikan pintu masuk hewan selundupan.
Selain itu, Pemerintah juga akan memastikan kebersihan kandang ternak, terutama kandang sapi, babi, dan kambing yang merupakan hewan berkuku. Secara rutin dilakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh kandang yang ada di Bali. Sunada menyebut di tengah cuaca ekstrem kebersihan kandang harus terus dijaga.
Untuk vaksin, Sunada mengaku hingga saat ini vaksin PMK kosong di Bali, untuk langkah antisipasi Ia akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar Bali mendapat bantuan vaksin.
"Nanti 15 Desember kami akan Rapat Koordinasi dengan pusat supaya Bali diberikan bantuan vaksin PMK. Kami minta dengan sangat kepada pusat agar Bali diberi bantuan vaksin PMK," ujar Sunada.