Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisata Bali Jelang Nataru, Pantau Info Terkini Soal Cuaca

BMKG dan Pemprov Bali menyiapkan prakiraan cuaca ekstrem di kawasan pariwisata jelang libur Natal dan Tahun (Nataru) yang akan mulai pada pekan depan.
Ilustrasi pemandangan senja dari atas kapal./Ist-ASDP.
Ilustrasi pemandangan senja dari atas kapal./Ist-ASDP.

Bisnis.com, DENPASAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pemprov Bali menyiapkan prakiraan cuaca ekstrem di kawasan pariwisata jelang libur Natal dan Tahun (Nataru) yang akan mulai pada pekan depan. 

Prakiraan cuaca ini untuk memastikan mitigasi bencana dan kenyamanan iklim pariwisata di Bali, apalagi sejak Desember 2024 Bali sudah diguyur hujan hampir setiap hari. Beberapa kali hujan juga disertai dengan angin kencang, petir yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang, tanah longsor dan bencana lainnya. 

PJ Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan penyampaian informasi cuaca sangat penting, terutama dengan tingginya curah hujan di Bali dalam beberapa hari terakhir. Pemprov Bali ingin wisatawan yang datang ke Bali do tengah musim hujan bisa mendapat informasi cuaca terkini ke destinasi yang mereka akan kunjungi.

Pemerintah berupaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan yang berlibur di Bali. “Kami berupaya mensosialisasikan informasi, perkiraan cuaca, hingga potensi risiko bencana agar masyarakat semakin mengetahui kondisi terkini. Dengan adanya peringatan ini, masyarakat akan lebih waspada,” jelas Mahendra dari keterangan resminya, Senin (16/12/2024).

Mahendra juga meminta Kadis Pariwisata dan Kalaksa BPBD, hingga Camat se Bali untuk segera menindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi dan mempersiapkan tim mitigasi. 

BMKG akan menyajikan data cuaca, iklim, kualitas udara, dan gempa bumi, serta Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) untuk informasi cuaca maritim. Aplikasi ini sangat membantu dalam mengurangi risiko kecelakaan, terutama bagi para nelayan.

Sementara itu Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati menjelaskan cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025. Fenomena seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan cold surge (seruakan udara dingin) turut mempengaruhi tingginya curah hujan dan gelombang di perairan Bali.

Dari sejumlah faktor tersebut, hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi berpotensi menimbulkan bencana seperti tanah longsor atau banjir jika tidak dimitigasi dengan baik. Hampir seluruh wilayah Bali akan terdampak oleh La Nina yang membawa angin basah.

Untuk mendukung pelaku perjalanan atau wisatawan yang sedang merencanakan liburan ke Bali, BMKG menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) yang memberikan informasi cuaca di jalur perjalanan, bandara, pelabuhan, hingga penyeberangan.

“Peringatan dini akan disampaikan hingga ke tingkat kecamatan, lengkap dengan waktu dan durasinya, sehingga wisatawan dapat mengatur waktu dan beradaptasi dengan cuaca,” jelas Dwikorita.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper