Bisnis.com, DENPASAR – Asosiasi properti Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Bali meminta masyarakat yang sudah bekerja untuk ikut dalam program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.
Sekretaris DPD REI Provinsi Bali, I Ketut Sony Sasana menjelaskan tujuan program Tapera untuk membantu bergotong royong memberi kemudahan pembiayaan rumah bagi kalangan pekerja terutama pekerja yang berpenghasilan rendah. Sehingga skemanya diatur iuran dibebankan 2,5% kepada pemberi kerja atau perusahaan dan 0,5% kepada pekerja yang dipotong dari gaji.
Program ini dikeluarkan menurut Sony karena terbatasnya kemampuan APBN dalam memberikan subsidi pembiayaan FLPP, terbukti dari sudah habisnya kuota rumah subsidi atau FLPP selama 2024 dan belum ada kejelasan kapan akan direalisasikan kembali. Menurutnya yang menjadi masalah saat ini tidak tersampaikan dengan baik tujuan program Tapera sehingga menimbulkan salah informasi di masyarakat
“Ada anggapan masyarakat harus menabung sekian puluh tahun baru mendapatkan rumah, bukan seperti itu. BP Tapera pada prinsipnya adalah ingin membantu meringankan beban APBN yang selama ini disalurkan melalui program FLPP, tentu ada kemampuan yang terbatas, untuk mensupport secara penuh program FLPP yang berjalan sekian tahun,” jelas Sony kepada Bisnis, Selasa (20/8/2024)
Pekerja hanya butuh waktu satu tahun ikut program Tapera, sudah bisa mendapatkan pembiayaan rumah murah seperti skema FLPP. Mekanisme yang benar ini menurut yang belum tersampaikan kepada masyarakat sehingga banyak penolakan terjadi. Selain itu tenor pembiayaan Tapera juga cukup panjang hingga 30 tahun, sehingga cukup ringan bagi pekerja dengan penghasilan rendah atau pekerja dengan penghasilan dibawah Rp8 juta.
Di Bali sendiri, saat ini sudah ada 9.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut program Tapera, dan sudah 500 rumah dibangun melalui skema pembiayaan Tapera tersebut. Pemerintah akan terus mendorong agar semua ASN di Bali masuk dalam program Tapera sehingga kepemilikan rumah akan meningkat, terutama bagi ASN muda. Selain ASN, sasaran Tapera yakni pegawai swasta.
Baca Juga
REI juga mengungkap kuota pembiayaan FLPP di Bali saat ini sudah habis, padahal kebutuhan untuk rumah subsidi masih besar. Dalam setahun bisa mencapai 3.000 unit per tahun. Para pengembang berharap pemerintah segera melanjutkan kembali program tersebut apalagi di tengah pertumbuhan ekonomi yang sedang bagus di Bali.